Pekanbaru, (Antarariau.com) - Organisasi lingkungan global atau "World Wildlife Fund (WWF)" mencatat sebanyak 13 ekor gajah sumatera liar yang berada di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) ditemukan mati sepanjang 2013.
"Rata-rata kematian gajah di Tesso Nilo akibat dibunuh dengan cara diracun," kata Humas WWF Riau, Syamsidar, kepada Antara di Pekanbaru, Selasa siang.
Jumlah itu menurut dia, masih yang ada di Tesso Nilo saja dan belum termasuk temuan bangkai gajah di sejumlah wilayah lainnya di Riau.
Ia menjelaskan, WWF sejak beberapa tahun terakhir hanya fokus pada kawasan TNTN mengingat luasa habitat yang tersisa cukup besar.
Kemudian, kata dia, kawasan TNTN juga terdapat dua kantung gajah yang merupakan terbesar di Riau.
Tesso Nilo adalah sebuah taman nasional yang terletak di Provinsi Riau dan diresmikan sejak 19 Juli 2004 dengan luas lahan sebesar 38.576 hektare.
Kawasan yang masuk wilayah taman nasional ini adalah kawasan bekas Hak Pengusahaan Hutan (HPH) yang terletak di Kabupaten Pelalawan dan Indragiri Hulu, namun hingga kini di sekelilingnya masih terdapat kawasan HPH.
Menurut catatan bahwa di TNTN pada sepuluh tahun lalu masih terdapat 360 jenis flora yang tergolong dalam 165 marga dan 57 suku, 107 jenis burung, 23 jenis mamalia, tiga jenis primata, 50 jenis ikan, 15 jenis reptilia dan 18 jenis amfibia.
Berita Lainnya
Indonesia akan berikan contoh konkret dalam pengelolaan air di WWF 2024
24 January 2024 15:20 WIB
Kemkominfo siapkan media center dan internet cepat untuk kegiatan 10th WWF 2024
05 July 2023 10:43 WIB
Membangun kepedulian lingkungan berkelanjutan lewat pendidikan
02 March 2021 7:11 WIB
Kejaksaan Negeri Kuansing kolaborasi dengan WWF luncurkan program Jaksa Peduli Satwa
11 February 2020 11:04 WIB
Hebat, petani sawit swadaya Kuansing Riau raih sertifikasi RSPO
18 November 2019 16:32 WIB
WWF: relokasi harimau sumatera bukan solusi konflik di Riau
01 November 2019 18:58 WIB
VIDEO - Kebakaran hutan terus bermunculan di Taman Nasional Tesso Nilo
22 August 2019 20:26 WIB
WWF sebut tersangka Bathin Hitam "pemain lama" perambahan Tesso Nilo, begini penjelasannya
14 August 2019 19:47 WIB