Pekanbaru, (Antarariau.com) - Sepanjang 2013 satelit pendeteksi panas menyatakan telah ditemukan lebih 15 ribu titik panas di indikasi sebagai peristiwa kebakaran hutan atau lahan di Provinsi Riau.
Hasil pantauan Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau (Jikalahari) yang dirilis dan disampaikan kepada Antara di Pekanbaru, Selasa siang, peristiwa kebakaran hutan dan lahan paling parah terjadi sepanjang tahun 2013.
"Sumber data adalah dari Nasa Lance Firm Fire Archive di mana pemantauan dilakukan menggunakan satelit terra dan aqua modis dilakukan dua kali sehari untuk perekamanan suhu panas bumi," kata Kasman selaku aktivis Jikalahari.
Titik hotspot terbanyak menurut dia, ditemukan pada Juni dengan jumlah mencapai 8.269 titik, Juli (1.743 titik panas) dan Agustus (2.968 titik).
Rekaman detailnya menunjukkan total "hotspot" sepanjang 2013 sebanyak 15.059 titik, dengan rician bahwa di areal Perkebunan sawit yang dikelola perusahaan (HGU) terdapat 805 titik dengan total 62 perusahaan.
"Kemudian kebun sawit milik warga atau di luar perusahaann (di luar konsesi HGU) dengan total titik panas mencapai 14.254," katanya.
"Hospot" di areal Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan (hutan alam) ditemukan total 557 titik.
Sebanyak 4.694 titik panas itu, kata dia, terjadi di konsesi hutan tanaman industri yang dikuasai oleh grup Asia Pulp and Paper (APP) dan Asia Pacific Resources International Limited (APRIL).
Berita Lainnya
Karhutla Riau - KLHK : Luas karhutla Riau 30 ribu hektare. Beda dengan data BPBD
09 September 2019 12:36 WIB
Pekanbaru Miliki 20 Ribu Titik Penerangan Jalan
13 December 2014 16:35 WIB
PELNI masih lakukan investigasi kebakaran KM Bukit Raya
27 April 2024 13:07 WIB
Kebakaran lahan di Kutai Kartanegara telah berhasil dipadamkan
23 April 2024 11:48 WIB
Tujuh korban tewas kebakaran ruko Mampang ditemukan satu ruangan
19 April 2024 7:59 WIB
Korban kebakaran rumah di Tanjung Samak terima bantuan
18 April 2024 17:02 WIB
Riau nihil karhutla saat libur Idul Fitri
14 April 2024 5:37 WIB
Ditinggal mudik satu unit rumah di Mukomuko hangus terbakar
13 April 2024 15:06 WIB