Toyota Indonesia Surplus Hingga 400 Juta Dolar AS

id toyota, indonesia surplus, hingga 400, juta dolar as

 Toyota Indonesia Surplus Hingga 400 Juta Dolar AS

Jakarta, (Antarariau.com) - Toyota Indonesia menghasilkan surpus dari perdagangan ekspor-impor mencapai 400 juta dolar AS tahun lalu, dan diperkirakan akan terus meningkat seiring peningkatan ekspor mobil tersebut ke mancanegara.

"Saat ini sudah sedikit sekali impor mobil Toyota setelah (hatchback) Yaris dan sedan (Vios) diproduksi di Indonesia," kata Presdir PT Toyota Astra Motor (TAM) Johnny Darmawan di sela-sela penyerahan bantuan ke Palang Merah Indonesia (PMI) di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan mobil Toyota yang diimpor secara utuh dari negara lain seperti Thailand dan Jepang hanya sekitar 5-10 persen, terdiri dari sedan Corolla Altis dan Camry, mobil serbaguna (multipurpose/MPV) mewah Alphard, pick-up Hilux, dan model lain yang penjualannya sedikit.

"Impornya hanya sekitar 1.500 sampai 2.000 unit per bulan," ujar Johnny. Sementara penjualan mobil Toyota di Indonesia mencapai rata-rata 36 ribu unit per bulan.

Sedangkan ekspor mobil Toyota ke mancanegara, kata dia, tahun lalu mencapai sekitar 120 ribu unit, antara lain Avanza, Rush, Innova, dan Fortuner.

"Jadi masih ada surplus (ekspor-impor) sekitar 400 juta dolar," kata Johnny yang juga Wakil Presdir PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).

Ia memperkirakan surplus tersebut akan meningkat tahun ini seiring dengan rencana penambahan ekspor mobil Toyota yang diproduksi di Indonesia.

Direktur Pemasaran TAM Rachmat Samulo menambahkan sebagian besar atau sekitar 95 persen mobil Toyota yang dipasarkan di Indonesia diproduksi di dalam negeri.

"Meskipun mobil yang diimpor harganya lebih tinggi, tapi tetap produksi Toyota di Indonesia mendominasi dengan nilai yang lebih besar dari impor," katanya.

Bantuan

Sementara itu, dalam upaya membantu mengatasi dampak banjir di sejumlah kota di Indonesia pada awal tahun ini, Toyota memberikan bantuan 10 perahu karet melalui PMI yang diserahkan langsung ke M Jusuf Kalla selaku Ketua PMI, di Jakarta, Rabu (22/1).

"Kami menilai PMI lebih tahu kebutuhan masyarakat yang terkena bencana banjir," ujarnya. Ia mengatakan bantuan tersebut bersifat sementara dan bisa ditambah bila dibutuhkan mengingat ancaman banjir di sejumlah kota di Indonesia masih ada hingga Pebruari.

Toyota memberikan bantuan perahu karet berkapasitas enam orang yang dilengkapi dua dayung dan enam jaket keselamatan dengan total nilai sekitar Rp200 juta-an, karena harga perahu karet mencapai sekitar Rp20 jutaan.