Malaysia Curigai Sabotase Perusahaan Terlibat Pembakaran Lahan

id malaysia curigai, sabotase perusahaan, terlibat pembakaran lahan

Malaysia Curigai Sabotase Perusahaan Terlibat Pembakaran Lahan



Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pemerintah Malaysia melalui konsulatnya di Pekanbaru mencurigai adanya sabotase atau kesengajaan pihak lain yang ingin menjatuhkan perusahaan asal negara itu dengan memanfaatkan peritiwa kebakaran lahan di Riau.

"Setahu saya perusahaan Malaysia itu tidak pernah diminta untuk membakar lahan atau melanggar aturan negara lain tempatnya beroperasi. Bahkan di Malaysia, tidak ada yang namanya lahan dibakar," kata Konsul (Menteri Penasihat) Malaysia untuk Pekanbaru, Azizah bin Ismail kepada wartawan di Pekanbaru, Rabu.

Ia mengatakan, saat cukup banyak perusahaan swasta asal Malaysia yang berada dan beroperasi di Riau.

"Perkiraan ada delapan perusahaan, empat di antaranya adalah perusahaan cukup besar, termasuk PT Adei Plantation," katanya.

PT Adei merupakan satu perusahaan asal negara serumpun yang sebelumnya diduga terlibat kasus pembakaran lahan di wilayah Kabupaten Pelalawan, Riau.

Aktivis lingkungan di Provinsi Riau menyatakan kerugian ekologis yang ditimbulkan akibat pembakaran lahan yang diduga dilakukan korporasi asal Malaysia itu mencapai Rp15,7 miliar.

Sementara jumlah luasan lahan yang diindikasi telah terbakar dan beralihfungsi milik perusahaan tersebut yakni mencapai 540 hektare.

Terkait dengan tuduhan itu, Azizah membantahnya karena menurut sumber resmi kepolisian hanya sekitar 50 hektare lahan perusahaan itu yang terbakar dan itu adalah bukan tindakan yang disengaja.

Namun jika ada pembuktian di persidangan, kata dia, pemerintah Malaysia tidak turut campur mengingat PT Adei juga merupakan perusahaan swasta (bukan milik pemerintah Malaysia).