Pekanbaru, (Antarariau.com) - Penjabat Gubernur Riau, Djohermansyah Djohan melakukan rapat mendadak dengan Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian, dan Kapolda Riau serta pejabat dari Kepala Kejaksaan Tinggi setempat membahas penanggulangan kebakaran lahan dan hutan.
"Diharapkan ada solusi untuk menanggulangan kebakaran agar kita tidak dicap lagi oleh negara lain mengekspor asap," kata Penjabat Gubernur Riau Djohermansyah Djohan di Pekanbaru, Kamis.
Dia mengatakan pihaknya tidak mau lagi kecolongan dan berupaya untuk mengatasi kebakaran hutan karena pada tahun 2013 masalah serupa juga pernah terjadi.
Dalam rapat dengan tajuk "Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan" itu dihadiri Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian, Gamal Nasir, Kapolda Riau Brigjen Condro Kirono, Kepala Dinas Kehutanan Pemprov Riau, Zulher, dan pejabat Kejaksaan Tinggi setempat serta puluhan pengusaha perkebunan.
Djohermansyah mengatakan saat ini kebakaran lahan perkebunan lebih dari 1.500 hektare sehingga menimbulkan asap sampai ke Singapura dan Malaysia.
Namun hingga Kamis, laporan yang diterima dari aparat berwenang bahwa luas lahan yang terbakar sudah berkurang terutama di Kabupaten Kepulauan Meranti yang bersebelahan langsung dengan Malaysia.
Bahkan laporan BMKG yakni titik api terpantau satelit sudah berkurang menjadi 180 titik yang sebelumnya Selasa (11/2) sebanyak 244 titik dari 548 titik api yang berada di Pulau Sumatera.
Dia mengatakan penangganan kebakaran hutan dan lahan juga harus melibatkan pengusaha perkebunan dan petani pemilik kebun.
Upaya untuk pemadaman api sudah dilakukan melalui darat, udara maupun modifikasi cuaca, sehingga hasilnya mulai berkurang jumlah titik api.
Gubernur Riau Rapat Mendadak Bahas Kebakaran Hutan
