Gubernur Riau Beri Harapan Warga Siak

id gubernur riau, beri harapan, warga siak

Gubernur Riau Beri Harapan Warga Siak

Siak (Antarariau.com) - Gubernur Riau Annas Maamun memberi harapan dengan memberikan janji kepada warga masyarakat Kabupaten Siak dalam kunjungan kerja perdana ke luar ibu kota provinsi selama satu hari seusai dilantik oleh Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi di Pekanbaru (19/2).

Dalam kunjungan itu, Annas menghadiri tiga acara sekaligus yakni tepung tawar ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT dengan dilantik Annas Maamun sebagai Gubernur Riau dan Arsyadjuliandi Rachman sebagai Wakil Gubernur Riau periode 2014-2019 yang digelar Lembaga Adat Melayu Riau Kabupaten Siak.

Bupati Siak Syamsuar mengungkapkan kunjungan kerja perdana Annas disambut dengan penuh suka cita dan diharapkan dapat memberikan perhatian khusus ke masyarakat kabupaten itu terutama bidang perekonomian dan bidang pembangunan infrastruktur.

"Kami berharap kepada pak gubernur, agar dapat memberikan perhatian khusus pada bidang-bidang perekonomian masyarakat khususnya Siak untuk bisa sejahtera," ujar Syamsuar yang bergelar Datuk Setia Amanah oleh LAMR Kabupaten Siak.

Annas Maamun yang terkenal kocak mengatakan, bahwa saat ini sopan santun telah jauh berkurang dari sebelumnya dan demikian pula dengan adat istiadat yang dirasa semakin lemah khususnya pada kalangan remaja.

Untuk itu perlu dikembangkan agar masyarakat Riau bisa lebih sopan dan santun dalam berbuat dengan menjunjung tiggi adat seperti suku Minangkabau, Sumatera Barat yang selalu menjaga adat yang tidak bertentangan dengan agama Islam.

"Coba kita lihat pada anak-anak kita. Dulu waktu saya kecil emak saya pernah bilang, kalau ada tamu tak boleh lewat-lewat atau melintas-lintas didepan tamu. Saat ini kepala ayahnya pun ditolaknya, artinya mulai berkurangnya sopan santun," katanya.

"Hal itu merupakan peran dari lembaga adat khususnya Lembaga Adat Melayu Riau Kabupaten Siak dapat memperkuatnya kembali agar menjadi anak yang menjunjung tingi sopan dan santun," terang Annas.

Gubernur Riau juga mengatakan Kabupaten Siak cocok dipusatkan lembaga adat melayu karena dari sejarah Kerajaan Siak Sri Indrapura yang terbentang luas sampai Kabupaten Rokan Hilir.

"Siak ini cocok dijadikan pusat lembaga melayu karena banyak peninggalan Raja Siak yang cukup terkenal hingga ke negeri Belanda. Kalau di Belanda, Riau kurang begitu tahu, tapi kalau Siak mereka cepat tahu," ucapnya.

Ketika membuka acara gelar seribu petani pangan di Desa Bungaraya, Kecamatan Bungaraya, Siak, gubernur Riau mendengarkan ikrar yang disampaikan perwakilan para petani padi yang berjanji tidak melakukan alih fungsi lahan menjadi perkebunan dan lain sebagainya.

Dengan tegas Annas Maamun meminta, apa yang sudah diikrarkan bersama dapat iimplementasikan kepada seluruh petani pangan di kabupaten itu dengan tidak mengalihkan lahan pangan ke tanaman lain seperti perkebunan kelapa sawit.

"Ini penting. Sebab, masyarakat kita ini makanan pokoknya nasi yang dimasak dari beras dan dihasilkan dari lahan pertanian padi, bukan kelapa sawit," katanya di lapangan Sri Juangsa, Kecamatan Bungaraya.

Memang saat ini, lanjutnya, para petani ingin mencari untung karena harga kelapa sawit itu mahal. Makanya terkadang ada petani pangan yang mengalihkan fungsi lahannya ke tanaman lain.

"Apa yang menjadi kendala petani harus lebih diperhatikan pemerintah, jangan memberi petani itu yang kecil-kecil seperti racun tikus. Akan tetapi bantuan yang besar seperti traktor tangan, pupuk, bibit harus dibantu pemerintah. Sehingga mereka tidak melakukan alih fungsi lahan," terangnya yang disambut tepuk tangan dari petani yang hadir.

Gubernur Riau menyatakan apa yang menjadi permasalahan petani pangan Bungaraya seperti pompanisasi dan irigasi, hal ini harus diutamakan. Ia berjanji melalui dana APBD Riau, nantinya para petani pangan Bungaraya tetap merasa diperhatikan.

Sebab apa yang dilakukan pemerintah baik provinsi dan pemerintahan daerah untuk masyarakat, hasilnya dikembalikan pada daerah. Untuk itu, setiap hasil panen yang didapat, tolong dibuat karung yang berlogo nama Siak atau Bungaraya.

"Jangan beras Siak menjadi beras Siantar karena banyak beras petani pangan di Riau ini dibeli oleh pengusaha Sumatra Utara. Oleh sebab itu pemerintah daerah harus menangani persoalan ini, dibuatkan logo beras Siak," kata Annas.

Bupati Siak Syamsuar sebelumnya menyampaikan, sektor pertanian pangan memiliki peranan strategis, terutama sebagai penyedia pangan rakyat. Kemudian penyedia bahan baku industri dan penyerapan tenaga kerja yang berdampak pada penurunan kemiskinan.

Pemerintah Kabupaten Siak telah menetapkan misi dalam rencana strategis pembangunan daerah 2011-2016, mengembangkan perekomomian daerah dan masyarakat melalui pembangunan dan pengembangan sektor pariwisata, pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan serta sektor-sektor produktif lain dengan memanfaatkan kekayaan sumber daya alam yang terbarukan.

Terakhir Gubernur Riau Annas Maamun meresmikan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Siak setinggi dua lantai yang dibangun diatas tanah berukuran dengan luas 2.935 meter x 2.050 meter.

Dia menitip pesan bagi calon anggota legislatif baik di DPRD kabupaten/kota, DPRD provinsi serta DPR pusat harus kompak dalam memperjuangkan pembangunan di Riau dan jangan terjadi perpecahan, meski dari partai yang berbeda.

Untuk legislator pusat, harus mampu membawa APBN ke Riau sebesar-besarnya. Sebab, Riau sangat besar sumbangan untuk Indonesia. "Contoh provinsi tetangga, mereka mendapat Rp20 triliun dari alokasi APBN dan apapun tidak ada disana. Sementara, Riau yang kaya minyak hanya dapat Rp8 triliun," ucapnya.

Begitu juga dengan para caleg DPRD dari Siak yang harus kompak, agar APBD Riau mengucur ke daerah ini. Kemajuan pembangunan di Riau sangat bergantung pada kekompakan putra daerahnya dengan keyakinan hanya putra daerah yang akan membangun provinsi itu.

"Omong kosong orang luar bangun Riau. Untuk itu, mari kita bangun kampung kita sendiri secara bersama-sama," pinta Annas.

Annas juga berpesan kepada KPU Kabupaten Siak yang menempati gedung baru, agar menunjukkan kinerja sebaik mungkin. Sebab, baiknya kinerja KPU Kabupaten Siak akan tercermin dari seberapa banyak partisipasi masyarakat dalam memilih.

"Kalau banyak yang memilih, tentu angka golongan putih semakin sedikit. Berarti KPU-nya berhasil," ujarnya.

Dia pun mencontohkan bagaimana kinerja yang baik KPU kabupaten/kota. "Seperti KPU Rokan Hilir, ketika pemilihan gubernur Riau digelar hampir 98 persen masyarakat ikut memilih. Ini luar biasa," puji Annas. (Advertorial)