Kerajinan Daur Ulang Pekanbaru Diminati Provinsi Tetangga

id kerajinan daur, ulang pekanbaru, diminati provinsi tetangga

Pekanbaru (antarariau.com) - Seratusan produksi kerajinan daur ulang dikelola Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) Sumber Rejeki Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, menembus pasar provinsi tetangga di antaranya Sumbar dan Jakarta.

"Produksi yang terjual sudah mencapai ratusan mulai dari tas, kotak tissu, bingkai foto, tempat aqua, kotak pensil, bros dan aneka produk lainnya," kata Ketua PPKS Sumber Rejeki, Finora di Pekanbaru, Jumat.

UPPKS Sumber Rejeki adalah binaan BKKBN Perwakilan Provinsi Riau yang berdiri pada Juni 2013 dengan 20 anggota adalah kaum iolah bbu rumahtangga. Sedangkan sentra kegiatan kerajinan berlokasi di RW 10 Kelurahan Tangerang Labuay Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru.

Menurut Finora didampingi PLKB BKKBN Perwakilan Provinsi Riau, Sri Rezeki AMD, UPPKS terbentuk berawal niat para kaum ibu untuk mengembangkan keterampilan yang mereka peroleh setelah diberikan pelatihan oleh BKKBN Perwakilan Provinsi Riau.

Usaha kami, katanya, pertama kali hanya dimodali sebesar puluhan ribu hingga ratusan ribu rpiah dengan membeli bahan-bahan terbuang seperti botol minuman mineral, bekas pembungkus minyak goreng merk apa saja, pembungkus pengharum pakaian, sabun cuci, kain perca, kertas koran bekas, dan lainnya.

"Bahan-bahan bekas itu diolah berbekal keterampilan yang dibina BKKBN Perwakilan Provinsi Riau, menjadi tas, kotak tissu, bingkai foto, tempat aqua, kotak pensil, bros dan aneka produk lainnya," katanya.

Produk kerajinan ini, katanya lagi, dijual dengan harga yang terjangkau berkisar dri Rp3.000, Rp7000 per unit untuk harga bros hingga puluhan ribu rupiah untuk produk lainnya.

Karena tingginya minat ibu-ibu rumah tangga di komplek RW ini membuat usaha kerajinan, katanya, maka anggota mulai mengumpulkan Rp50 ribu per orang modal awal selanjutnya iuran tetap anggota Rp5 ribu per orang tiap bulan.

"Uang ini disamping sebagai tabungan kelak juga akan bisa dipinjamkan secara bergulir bagi anggota PPKS dalam menambah modal usaha mereka," katanya.

PLKB BKKBN Perwakilan Provinsi Riau Sri Rezeki mengatakan, ibu-ibu anggota PPKS juga dibekali dengan ketrampilan memasak kue seperti steak sayur, steak royco, steak wortel, steak kentang dan steak bayam. Selain itu kue keju, kue kaktus, kripik bawang, rempeyek, kentang.

"Karena usaha yang dikembangkan masih tahap tumbuh, maka omset yang berhasil dihimpun baru mencapai Rp2,3 juta per Februari 2014, sedangkan Desember 2013 dan Januari 2014 masing-masing bar mencapai Rp1,2 juta dan Rp1,6 juta," katanya dan menambahkan selain mengolah bahan-bahan daur ulang, membuat kue basah anggota UPPKS juga memperoleh keterampilan menjahit gorden, membordir dan merajut.

Untuk produksi rajutan, katanya lagi, juga berhasil dipasarkan ke Jakarta berupa satu set taplak meja, dengan bahan benang berkualitas rendah, sedang dan mahal.

"Taplak meja dengan bahan benang berkualitas seharga Rp500 ribu per set sedangkan dengan benang berkualitas bagus harga jualnya bisa mencapai Rp1 juta per set," katanya untuk taplak meja ini laris manis terjual dalam tiap bazar Rakernas BKKBN di Jakarta dan beberapa daerah lainnya.