Riau Disarankan Bangun Reservoir Cegah Karhutla

id riau disarankan, bangun reservoir, cegah karhutla

Riau Disarankan Bangun Reservoir Cegah Karhutla

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Peneliti dari Universitas Bung Hatta, Padang, Sumatera Barat, Rasmi R, SSt, MSi menyarankan Pemerintah Provinsi Riau membangun reservoir untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan yang cenderung meluas pada musim kemarau panjang.

"Musim kemarau panjang dapat dimaknai dengan perubahan cuaca dengan suhu yang meningkat, sedangkan hujan minim terjadi," kata Rasmi di Pekanbaru, Minggu.

Menurut lulusan S2 Universitas Bung Hatta, Padang, Sumbar jurusan pengelolaan sumberdaya perairan, pesisir dan kelautan itu, kalau suhu yang tinggi seringkali menyebabkan kebakaran pemukiman, hutan atau perkebunan, namun sebaliknya kalau curah hujan yang tinggi akan menyebabkan banjir bandang atau tanah longsor.

Guna menyikapi dan meminimalisir bencana yang timbul oleh suhu yang tinggi, khusus untuk daerah provinsi Riau yang saat ini dilanda suhu panas, yang sebelumnya tentu harus melihat potensi energi yang ditimbulkannya.

"Karena itu upaya yang bisa dilakukan bermacam-macam di antaranya membangun reservoir di daerah rawan kebakaran agar kalau terjadi kebakaran kita hanya tinggal memompa air tersebut," katanya.

Atau, lanjutnya, jika perlu dibangun helipad di tengahnya agar mudah mengangkat air untuk pemadam api.

Ia menjelaskan secara alami panas adalah energi yang ditimbulkan oleh sinar matahari, dan energi tersebut bisa dimanfaatkan untuk meredam kebakaran yang terjadi atau pun yang sedang terjadi.

Sedangkan cara menangkap energi tersebut adalah dengan menggunakan panel surya sebagai penggerak pompa air untuk penanggulangan kebakaran terutama di tempat terpencil.

"Akan tetapi memang diperlukan program jangka panjang yang harus dilakukan mencegah kebakaran hutan yaitu sosialisasikan dampak kebakaran hutan bagi lingkungan, seperti kekurangan pangan karena berkurangnya debit air irigasi atau kekurangan air bersih," katanya.

Bagian upaya lainnya adalah dengan menciptakan ketergantungan bahan pangan masyarakat terhadap hutan, selain membangun dan mensosialisasikan sistem hujan buatan dengan menggunakan sprinkler untuk daerah yang dialiri listrik atau dari energi panas matahari (panel surya) bagi daerah yang terpencil.

Untuk daerah hutan yang berbukit dapat menggunakan tekanan air dari sumber yang tinggi.

"Sebab diketahui bahwa terik matahari pada suhu tinggi sangat berpotensi sebagai pembangkit daya listrik sebagai penyeimbang antara energi yang lepas dan yang dapat meredam suhu tinggi. Kenapa harus begitu, karena Tuhan telah menciptakan keseimbangan, namun yang merusak adalah manusia," ujarnya.

Untuk itu, tambahnya, perlu dicermati potensi dari suhu yang ekstrim guna memicu keseimbangan alam, di samping membuat suatu program sosialisasi pemanfaatan panas matahari dengan menggunakan panel surya sebagai pemasok energi masyarakat.