RAPP Berdayakan Masyarakat Sekitar Konsesi

id rapp berdayakan, masyarakat sekitar konsesi

RAPP Berdayakan Masyarakat Sekitar Konsesi

Jakarta, (Antarariau.com) - Presiden Direktur Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Kusnan Rahmin mengatakan bahwa perusahaannya memberdayakan masyarakat disekitar area konsesi operasional perusahaan disertai penguatan pranata sosial dan nilai-nilai budaya masyarakat tempatan di Riau.

"Ada dua desa yang dijadikan prpyek percontohan yaitu Desa Sering dan Desa Binjai, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Nantinya keberhasilan dua desa itu akan ditularkan ke desa binaan lain hingga desa-desa tersebut mandiri dan masyarakat tempatan merasakan manfaat dari keberadaan perusahaan," kata Kusnan, saat dialog di ajang Indogreen Expo ke 6 di Jakarta, Senin.

Kearifan lokal ini dituangkan dalam bentuk penerapan desa lestari eco village. "Falsafah kegiatan pemberdayaan masyarakat RAPP didasarkan pada kepercayaan pada apa yang baik bagi masyarakat tentunya baik bagi negara dan juga baik bagi perusahaan," jelas Kusnan Rahmin.

Ia menambahkan selama ini fokus pemberdayaan masyarakat RAPP masih merujuk pada pendekatan kuantititif. "Selama dua tahun terakhir kami tambahkan pendekatan kuantitiatif dengan pendekatan kualitatif. Dua desa telah dijadikan pilot project dan akan ditularkan ke 150 desa lainnya," imbuh Kusnan.

Kusnan menambahkan kegiatan tanggung jawab perusahaan sudah berlangsung di seluruh desa yang terdapat konsesi kawasan hutan yang dikelola RAPP dan meliputi empat kabupaten.

Pihaknya berkeinginan agar desa-desa yang dibina bisa menjadi desa mandiri yang ditandai dengan kemampuan penduduk tempatan dalam memanfaatkan sumber daya alam dalam meningkatkan pendapatan.

"Bagi kami bila desa sudah mandiri dan tidak perlu lagi bantuan dari perusahaan dalam membimbing dan mengarahkan pemanfaatan sumber daya alam, maka itu adalah bentuk dari keberhasilan penduduk setempat dalam mengelaborasi sumber daya yang mereka miliki dan program tanggung jawab sosial perusahaan dinilai sukses," tegasnya.

Investasi RAPP selama kurun 2011 sampai 2012 sebesar 4,6 juta dolar AS untuk program sistem pertanian terpadu, pendidikan, infrastruktur sosial dan program pemberdayaan masyarakat lainnnya.

Sementara Direktur LSM Bidara M Nashihin Hasan yang menjadi pendamping kegiatan tanggung jawab perusahaan RAPP di Riau menyatakan, dengan penguatan pranata sosial akhirnya warga Desa Binjai yang menjadi binaan telah mampu memanfaatkan potensi sumber daya alam untuk meningkatkan penghasilan dan mengoptimalkan pemanfaatan lahan.

Di desa itu sebelumnya ada 600 hektare lahan tidur. Setelah diarahkan pendamping yang tinggal bersama warga tempatan, selanjutnya melakukan gotong royong membersihan lahan tidur tersebut secara arisan dan kelompok.

"Proses yang berlangsung selama dua bulan itu telah mampu membersihkan lahan sebanyak 400 hektare secara gotong royong dengan biaya minim. Lahan itu selanjutnya ditanami karet, sawit dan tanaman palawija lainnya. Kini sudah 187 KK yang memanfaatkan lahan tersebut," ujarnya.

Dampaknya adalah penduduk yang sebelumnya bekerja sebagai penebang ilegal dan nelayan sungai kini sudah memiliki penghasilan memadai, roda perekonomian jadi hidup dan hasil panen sudah bisa dibawa ke pasar.

"Kami lebih menekankan pada proses dan membentuk karakter masyarakat untuk berusaha dengan benar. Kalau kita memberikan bantuan tanpa mengorganisir mereka, tentunya hanya akan menghasilkan masyarakat yang memiliki sikap manja," ujarnya.