Pekanbaru, (Antarariau.com) - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Riau mendesak Perusahaan Listrik Negara (PLN) terutama di Pekanbaru harus penjelaskan soal penjualan pulsa listrik yang dihentikan pada dua grup swalayan yang ada di wilayah tersebut.
"Ini bukan hanya sekedar persaingan bisnis, tetapi bisa saja PLN mengambil alih penjualan pulsa listrik, berarti penjualan pulsa listrik saat ini balik lagi ke PLN," kata Direktur YLKI Riau Sukardi Ali Zahar di Pekanbaru, Selasa.
Pengakuan para pekerja yang ada pada dua grup swalayan yakni Indomaret dan Alfamart menyatakan penjualan pulsa listrik milik PLN telah dihentikan untuk sementara waktu terhitung sejak tanggal 1 April 2014 karena bermasalah dengan perizinan.
Kalau misalnya penjualan pulsa listrik ditarik PLN, menurut Sukardi, berarti perusahaan plat merah tersebut tidak memberikan kesempatan lagi pada yang lain untuk mendistribusikan atau menjual pulsa listrik.
Padahal, PLN sudah bekerja sama dengan konter-konter swalayan, kemudian Kantor Pos dan beberapa Anjungan Tunai Mandiri (ATM) perbankan untuk mempermudah konsumen dalam mendapatkan pulsa listrik yang disebut listrik pintar.
Sewaktu penunjukan tempat penjualan pulsa, apakah PLN langsung memberikan begitu saja tanpa melakukan kroscek terkait perizinan swalayan. Dengan distopnya penjualan pulsa, maka dinilai sangat menganggu atau menghambat konsumen.
"Kalau kondisi demikian berjalan terus, maka akan menjadi dilema. Jadi ini perlu dijelaskan kepada konsumen, apa memang perizinan bermasalah atau memang penjualannya ditarik PLN. Agar masyarakat menjadi tahu dimana dia harus membeli," katanya.
Manejer PLN Rayon Panam Joy Mart Sihaloho mengatakan, pihaknya telah melakukan pengecekan penjualan yang distop di Indomaret. Dia mendapatkan informasi jaringan perusahaan swalayan tersebut dengan PLN sedang bermasalah.
"Pihak Indomaret bilang, ada permasalah jaringan mereka dengan PLN. Saya bertanya ke cabang dan lansung mengecek, cuma itu permasalahannya. Jadi alternatif sekarang, konsumen bisa melakukan pembelian ke Kantor Pos atau ATM," ucapnya.
Berdasarkan data PLN Wilayah Riau dan Kepulau Riau yang dikeluarkan tahun ini menyebutkan ada kenaikan jumlah pelanggan listrik sebesar 15 persen atau 139.472 pelanngan dari 1.045.345 pelanggan tahun 2012 menjadi 1.184.817 pelanggan pada 2013.
Dari jumlah tersebut, sekitar 10 persennya adalah merupakan pelanggan listrik prabayar karena telah difokuskan PLN WRKR sejak tahun 2013 bagi pelanggan baru untuk mengunakan listrik pulsa.
Berita Lainnya
YLKI nyatakan belum ada keluhan isi daya kendaraan listrik selama Lebaran 2024
20 April 2024 11:04 WIB
YLKI apresiasi Pertamina siapkan ketersediaan BBM dan LPG Ramadhan hingga pascalebaran
17 May 2021 16:02 WIB
YLKI dorong pemerintah untuk segera implementasikan program langit biru
19 February 2021 16:13 WIB
Hari Listrik Nasional 2020, YLKI harap agar daerah terisolasi dapat listrik
27 October 2020 13:49 WIB
Ini saran YLKI ke PLN terkait gejolak tarif listrik
07 June 2020 19:05 WIB
YLKI ingatkan agar konsumen tak terjerat perilaku konsumtif di Harbolnas
11 November 2019 18:05 WIB
YLKI minta kenaikan tarif BPJS harus diikuti dengan reformasi pengelolaan
29 August 2019 13:18 WIB
Kominfo larang penjualan kartu SIM Zain untuk jemaah haji
23 July 2019 23:33 WIB