Riau Remajakan Tanaman Perkebunan Seluas 7.551 Hektare

id riau remajakan, tanaman perkebunan, seluas 7551 hektare

Riau Remajakan Tanaman Perkebunan Seluas 7.551 Hektare

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pemerintah Provinsi Riau melakukan peremajaan perkebunan pada 2014 seluas 7.551 hektare terkait dengan banyaknya tanaman yang tua dan rusak sehingga menurunkan produktivitas.

"Anggaran peremajaan tersbeut bersumber dari APBN dan APBD Provinsi Riau masing-masing akan disalurkan untuk kegiatan peremajaan kelapa karet seluas 4.850 hektare, peremajaan kebun sawit seluas 201 hektare, kelapa 600 hektare, tanaman sela Kenaf 1.000 hektare, dan pengembangan sagu rakyat seluas 900 hektare," kata Kepala Dinas Provinsi Riau Zulher di Pekanbaru, Rabu.

Di sela pengukuhan pengurus Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Provinsi Riau periode 2014-2019, ia mengatakan bantuan anggaran peremajaan tersebut yang akan disalurkan Disbun Riau pada 2014 meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Bagian dari kegaitan tersebut, katanya, Riau juga memperoleh bantuan untuk pupuk bersubsidi sebesar 62.600 ton yang terdiri atas Urea, SP 36, ZA, NPK, dan pupuk organik.

"Besaran bantuan yang akan disalurkan agar tepat sasaran dan penggunannya maka Dinas Perkebunan Riau akan membentuk tenaga pendamping di lapangan untuk mengawal kegiatan agar berjalan sesuai program ditetapkan," katanya.

Tenaga pendamping juga disediakan bagi petani yang belum melakukan pengelolaan usaha perkebunan dengan benar.

Bagian lain untuk mendukung peningkatan produktivitas usaha petani, maka Dinas Perkebunan Riau juga menjembatani petani dengan pihak perbankan dalam penyediaan anggaran untuk peremajaan kebun, perbaikan jalan usaha tani, sarana produksi, penyaluran pupuk bersubsidi bidang perkebunan, instrumen pengolahan hasil perkebunan.

"Oleh karena itu kita mematangkan segala bentuk persiapan antara lain sosialisasi dan penyaluran bantuan tersebut dengan meningkatkan koordinasi dengan Dinas Perkebunan kabupaten dan kota se-Riau. Koordinasi terus dilakukan secara intensif, antara lain untuk menentukan calon petani dan calon lokasi penerima bantuan," katanya.