Ketum IBI: 2014 Bidan Hadapi Tantangan Berat

id ketum ibi, 2014 bidan, hadapi tantangan berat

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Ketua Umum Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Dr Emi Nurjasmi mengatakan para bidan di Indonesia sepanjang tahun 2014 memiliki tantangan berat dalam menekan angka kematian ibu melahirkan.

"Angka kematian ibu melahirkan di Indonesia masih tinggi sehingga Bidan di Indonesia harus mampu meningkatkan perannya dalam menurunkan kasus kematian ibu melahirkan itu sebab prosespersalinan yang ditangani para bidan masih tinggi," kata Emi Nurjasmi di sela Musda VIII Ikatan Bidang Indonesia (IBI) Provinsi Riau, di Pekanbaru, Sabtu.

Menurut Emi, berdasarkan hasil statistik Riskesda tahun 2012 tercatat proses persalinan yang ditanagni oleh tenaga Bidan mencapai 75 persen dan meningkat dibanding kan tahun 2013 tercatat 76,6 persen.

Ia menyebutkan proses persalinan tahun 2013 sebesar 76,6 persen ditangani para bidan itu maka 54,4 persen dilakukan oleh praktek bidan mandiri.

"Akses masyarakat terhadap pelayanan bidan mandiri, bersamaan dengan diimplementasikannya BPJS Kesehatan sejak 1 Januari 2014 tentunya akan makin berkurang sehingga diharapkan bidan mencari peluang dan berharap pemerintah memberi kesempatan bagi para bidan mandiri melayani peserta BPJS Kesehatan," katanya.

Emi meyakini bahwa Dinas Kesehatan Provinsi Riau akan mencarikan upaya-upaya yang tepat bagi praktek bidan mandiri dan berharap bidan juga bisa bekerjasama lebih kuat lagi dengan semua pihak terkait khususnya mengatasi permasalahan ibu dan anak.

Untuk mendukung suksesnya BPJS Kesehatan tersebut, katanya lagi, keberadaan bidan akan diberdayakan dan hal ini sedang dalam advokasi IBI bersama Menkes dan sejumlah pihak terkait lainnya di tingkat nasional.

"Pada tahap awal ibu-ibu yang masuk dalam program Jampersal sudah bisa terlayani melalui BJPS Kesehatan tersebut," katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Zainal Arifin mengatakan, IBI memiliki peran besar dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sehingga dinkes Riau siap memfasilitasi IBI.

Fasilitasi yang diberikan, katanya lagi, antara lain mencarikan formulasi bagi Bidan praktek mandiri dalam membatnu persalinan ibu melahirkan bisa diklaim secara paket pada BPJS Kesehatan dan tidak melalui sistim kapitasi.

"Kebijakan ini diperlukan untuk menekan angka kematian ibu melahirkan di Riau yang kini masih tinggi yakni mencapai 23 per seribu kelahiran sehingga persalinan melali pertolongan bidan perlu diprioritaskan," katanya dan menambahkan angka kematian Ibu melahrikan di Riau berada dibawah Sumut, Jambi dan Bangka Belitung.

Pihaknya juga merencanakan bahwa pada 1 Januari 2018 seluruh penduduk Riau sudah masuk semuanya dalam BPJS Kesehatan sehingga kerja keras perlu terus lebih diintesifkan.