Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kantor BKKBN Perwakilan Provinsi Riau, kini memperkuat peran bidan di daerah dalam menekan kasus kematian ibu melahirkan dengan target sebesar 64 persen optimalisasi peran bidan tahun 2014.
"Target ini diyakini akan tercapai terkait pada 2013 peran bidan dalam membantu persalinan di Riau baru mencapai 62 sehingga untukmencapai target 2014, maka program IBI Kesehatan terus digencar mulai Mai 2014, dan Juni 2014 TNI KB Kes, dan Bayangkara KB Kes pada Oktober-Desember 2014," kata Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi Riau, Indrawarman di sela Musda VIII Ikatan Bidang Indonesia (IBI) Provinsi Riau, di Pekanbaru, Sabtu.
Menurut Indrawarman, jika bidan yang sudah beroperasional secara mandiri bergerak lebih maksimal lagi maka angka kematian ibu melahirkan akan bisa lebih ditekan.
Selain itu, katanya, BKKBN Perawakilan Provinsi Riau juga akan menggalang kerjasama dengan organisasi Islam seperti Nahdatul Ulama dan Aisyiah dalam mengkampanyekan program KB cukup dua anak saja.
"Jika ibu-ibu atau pasangan usia subur di daerah ini sudah memiliki rencana yang matang dalam membina rumah tangga yang lebih baik dengan mengikuti program KB otomatis angka kematian ibu melahirkan bisa ditekan,"katanya.
Sebab katanya lagi, kasus kematian pada ibu melahirkan lebih antara lain akibat sering melahirkan (memiliki banyak anak, red), pertolongan persalinan melalui dukun, perdarahan, terlambat mendapatkan penanganan oleh bidan atau dokter dan lainnya.
Untuk kasus banyak anak tersebut, katanya lagi, antara lain banyak diprogramkan oleh etnis Tionghoa yang memiliki anak dua atau lebih dari tiga orang itu sehingga kasus ini sulit menciptakan keluarga yang berkualitas.
"Oleh karena itu, BKKBN Provinsi Riau akan menggalang kemitraan dengan oragnisasi Persatuan Masyarakat Tionghoa Indonesia (PMTI) di Riau dengan jumlah KK yang cukup besar itu," katanya.
Ketua IBI Riau, Kasmarni menyebutkan jumlah Bidan di Riau mencapai 12.000 orang sedangkan yang terdaftar menjadi anggota IBI baru sebanyak 4.500 orang.
Dari 4.500 bidan sebagai anggota IBI tersebut yang aktif atau membuka praktek mandiri tercatat diantaranya sebanyak 30 persen atau 1.350 orang yang telah membuka praktek secara mandiri dalam memberikan pelayanan persalinan non BPJS Kesehatan.
"Akan tetapi dengan diiplementasikannya program BPJS Kesehatan tersebut maka kita berharap bidan praktek mandiri sesuai standar BPJS Kesehatan bisa melayani persalinan normal 600-700 pasien per orang/bidan dengan sistim per klaim langsung satu kali pertolongan," katanya.
IBI berharap, katanya menambahkan, idealnya praktek bidan mandiri sudah masuk dalam BPJS Kesehatan dilengkapi dengan programnya yang non kapitasi.
Berita Lainnya
Maknai hari kartini, BKKBN Riau kerahkan penyuluh tingkatkan layanan KB
21 April 2024 21:26 WIB
BKKBN Riau serahkan Rp5,9 miliar untuk Rokan Hulu dukung program KB
18 April 2024 20:31 WIB
BKKBN Perwakilan Riau perkuat sinergi lintas sektor wujudkan keluarga berkualitas
22 March 2024 13:32 WIB
BKKBN Riau perkuat peran 7.000 fasilitator BKB rawat tumbuh kembang anak
21 March 2024 22:57 WIB
BKKBN apresiasi kolaborasi Pemkab Kampar tekan stunting jadi 14 persen
06 March 2024 8:30 WIB
Kepala BKKBN RI apresiasi Regional 3 PTPN IV komitmen perangi stunting
05 March 2024 15:26 WIB
BKKBN Perwakilan Riau berupaya bentuk lagi 1.475 pusat data kependudukan tiap desa
17 February 2024 6:26 WIB
BKKBN Perwakilan Riau berupaya optimalkan peran 1.990 Kampung KB
07 February 2024 13:14 WIB