Pemilu - PKS Riau "Legowo" Terima Kekalahan

id pemilu -, pks riau, legowo terima kekalahan

Pemilu - PKS Riau "Legowo" Terima Kekalahan

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Riau menyatakan "legowo" menerima kekalahan pada pemilu legislatif 2014 untuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) provinsi yang diperkirakan hanya mendapat tiga kursi.

"Kita tidak menafikan adanya peningkatan dari partai lain seperti Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan partai baru yang juga mendapatkan porsi yakni partai Nasional demokrat (Nasdem)," kata Humas DPW PKS Riau Mansyur di Pekanbaru, Senin.

Lebih lanjut dia mengatakan, peran dari kepala daerah dan wakil kepala daerah yang menjadi juru kampanye, tidak bisa dinafikan dalam hal mendongkrak perolehan suara pemilu legislatif kali ini.

PKS sendiri saat ini belum memiliki satupun bupati atau wali kota di Riau, melainkan hanya orang nomor dua atau Wakil Bupati Bengkalis Suayatno dan Wakil Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi.

Ketika ditanyakan adakah pengaruh dari kasus korupsi yang menimpa mantan Presiden PKS Lufti Hasan Ishaq, dia mengatakan hal itu cukup dirasakan, meski dirinya mengklaim selama PKS jadi partai hanya satu atau dua orang yang terlibat korupsi.

"Dibanding partai lain kita cukup sedikit. Namun, mungkin ini suatu akumulasi bagi PKS sendiri," jawabnya.

Mansyur menyatakan berdasarkan data saksi, PKS diperkirakan hanya memperoleh tiga kursi atau berkurang dibanding peride 2009-2014 yang jumlahnya empat kursi. Hal ini juga membuat PKS tidak bisa membentuk fraksi.

Terlepas dari semua itu, pihaknya menilai inilah realitas politik yang ada di Riau. PKS tidak akan menyalahkan adanya "tsunami" pada saat menjelang ataupun saat hari pemungutan suara.

"Soal pelanggaran, biarlah petugas yang menyelesaikan," jelasnya.

KPU Kota Pekanbaru masih melakukan pleno rekapitulasi suara yang dijadwalkan selesai hari ini. Meski telah banyak perkiraan perolehan kursi, namun KPU menyatakan hal tersebut belum bisa ditentukan sekarang.

"Kita hanya menghitung saat ini. Setelah itu, ada proses berjenjang dari kita ke KPU provinsi dan KPU pusat. Baru kembali lagi turun sampai ke KPU Pekanbaru. Kalau mau menghitung sendiri, silahkan saja," kata komisioner KPU Pekanbaru, Amiruddin Sijaya.