Kampar Kembangkan Budidaya Bawang Atasi Pengangguran

id kampar kembangkan, budidaya bawang, atasi pengangguran

Kampar Kembangkan Budidaya Bawang Atasi Pengangguran

Kamparkiri, (Antarariau.com) - Pemerintah Kabupaten Kampar, Provinsi Riau mengembangkan budidaya bawang merah dalam mengatasi pengangguran serta memanfaatkan lahan yang belum digarap seperti yang diterapkan di Desa Sungai Geringging dengan meminta perangkat daerah dibawahnya memotivasi petani dan warga mereka.

"Alhamdulillah program pemerintah Kabupaten Kampar membuka lahan percontohan bawang merah ini sangat membantu masyarakat, memberi motivasi untuk meningkatkan pendapatan, bekerja dan tidak lagi menjadi pengangguran," demikian Ir Irianto, Camat Kamparkiri dikonfirmasi melalui Busmaini, Kepala Desa, Sei Geringging ditemui di lokasi lahan percontohan bawang merah itu, Senin (21/4/2014).

Ia mengatakan, dengan program ini, maka zero kemiskinan, pengangguran dan rumah kumuh, dapat dituntaskan, sebab sekarang saja untuk mencari tenaga kerja kita harus keluar desa, sebab kesempatan dan membuka lapangan kerja, banyak tenaga kerja terserap didalam lahan garapan 11 ha itu.

Contohnya kata Busmaini, bila musim tanam tiba maka paling sedikit, tenaga kerja terserap sebanyak 110 orang begitupun musim panen tiba, per hari mereka mendapat upah kerja sebesar Rp100 ribu untuk laki-laki dan Rp65 ribu untuk perempuan.

Saat ini jumlah masyarakat miskin di desa itu sebanyak 273 Kepala Keluarga, maka dengan telah dibentuknya empat kelompok tani bawang masing-masing 10 anggota itu berarti sudah ada pengurangan pengangguran sebanyak 40 kepala keluarga berarti angka kemiskinan berkurang menjadi 233 KK lagi, terangnya.

"Alhamdulkillah, tidak ada lagi pemuda yang mainan domino, khusus di Desa Geringing, jauh berkurang angka pengangguran dan kemiskinan," jelasnya.

Busmaini menceritakan, bahwa empat kelompok yang ada itu sudah mendapat bantuan dana bergulir, "Masyarakat sangat senang dan terbantu," kata dia,

Pak UUK didampingi petani bawang di desa itu, Rahmono, Akmal dan sejumlah petani lain menyampaikan, penyakit yang sekarang menjadi hama di lahan bawang itu adalah jamur, itu yang haru segera dibasmi, ucapnya.

Sementara itu Rahmono, mengatakan, sebentar lagi akan panen bawang pada lahan kelompok tani milik masyarakat sekitar 20 hari lagi.

Untuk pengolahan lahan bawang yang sudah dipanen sebelumnya harus diolah seperti semula lagi, sebab cuaca atau iklam dan unsur hara tanah kembali seperti semula, sehingga perlu modal banyak lagi untuk menetralisirnya, ujarnya.(Adv)