Kriminolog: Perampokan Di Pekanbaru Dilakukan Profesional

id kriminolog perampokan, di pekanbaru, dilakukan profesional

Kriminolog: Perampokan Di Pekanbaru Dilakukan Profesional

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Serangkaian peristiwa perampokan di Kota Pekanbaru, Riau, termasuk dengan sasaran toko emas dan uang di ATM, besar kemungkinan dilakukan oleh komplotan penjahat profesional, kata Kriminolog dari Universitas Islam Riau (UIR) Syahrul Akmal Latif.

"Hal itu dapat dilihat dari kepemilikan senjata api dan strategi kejahatan yang dilakukan, yang terkesan begitu rapi," kata Syahrul kepaada Antara di Pekanbaru, Rabu.

Oleh karena itu, dia mengimbau agar aparat kepolisian dan berbagai pihak, terutama pengusaha yang berhubungan langsung dengan barang berharga dan uang, sebaiknya mewaspadai kondisi ini.

Karena jika dilihat dari situasinya, demikian Syahrul, tindak kejahatan ini dilakoni oleh pihak-pihak yang lihai dalam membaca situasi.

Seperti pada kasus-kasus kejahatan yang selama ini terjadi, kata dia, biasanya perampokan dengan nilai kerugian yang besar selalu didalangi oleh kelompok yang tentunya lebih dari satu orang.

Komplotan penjahat itu, menurut dia, memiliki peran masing-masing, seperti ada yang menggambar situasi di sekitar target operasi, hingga pada eksekutor atau pelaksana tugas kejahatan tersebut.

"Kalau dilihat dari situasi ini, maka kepolisian harus lebih ekstra untuk melakukan pengamanan mulai dari patroli rutin hingga pembentukan tim khusus dalam mengejar para pelakunya," kata dia.

Masyarakat, menurut dia, sebaiknya juga harus lebih berhati-hati saat melakukan transaksi. Jika berkaitan dengan uang dengan jumlah besar, sepantasnya menggunakan jasa aparat kepolisian.

Kurang dari dua pekan, di Pekanbaru telah terjadi sejumlah tindak kejahatan khususnya pencurian dengan kekerasan dan pemberatan.

Seperti kasus percobaan pencurian dua toko emas di Pasar Cik Puan Pekanbaru, kemudian perampokan toko emas di Jalan Jenderal Sudirman pada saat kepolisian tengah sibuk mengamankan jalannya rapat rekapitulasi penghitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum pada Minggu (20/4).

Selanjutnya, pada Senin dini hari lalu, kawanan penjahat membobol dua mesin anjungan tunai mandiri (ATM) yang berada di dalam toko perbelanjaan Alfamart serta membawa kabur uang tunai senilai ratusan juta rupiah.

Total kerugian atas serentetan aksi kejahatan itu dikabarkan telah mencapai miliaran rupiah.