Pemkab Bengkalis Upayakan Daerah Bebas Krisis Listrik

id pemkab bengkalis, upayakan daerah, bebas krisis listrik

Pemkab Bengkalis Upayakan Daerah Bebas Krisis Listrik

Bengkalis, (Antarariau.com) - Pemerintah Kabupaten Bengalis terus mengupayakan agar kondisi kelistrikan di daerah itu dapat stabil dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.

Terlebih sejauh ini banyak kalangan pelanggan Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Bengkalis mengeluhkan listrik mengalami pemadaman bergilir sejak dua bulan terakhir, bahkan lampu-lampu jalan di jantung kota tak lagi menyala akibat mesin sewa mengalami kerusakan.

Informasi dari puhak PLN setempat menyebutkan, peparuh daya listrik yang disuplai PLN ke ribuan pelanggan di Bengkalis memang dibeli dari pihak ketiga (PT Kerta Bumi Tekindo).

Sebagian mesin-mesin bertanaga solar miliak PLN memang tidak lagi berdaya untuk menghasilkan daya bagi memenuhi kebutuhan masyarakat di Bengkalis dan Bantan.

Pihak PLN Ranting Bengkalis menargetkan Ramadhan nanti pemadaman bergilir di Bengkalis dan sekitarnya sudah bisa diatasi.

Saat ini, managemen mengakui dari empat unit mesin yang rusak, sebanyak 1 unit mesin dengan daya mampu sekitar 700 - 800 kilo watt sudah bisa diperbaiki.

“Sesuai dengan komitmen dari pihak KBT (Kerta Bumi Teknindo, pemilik mesin,red) mereka akan berupaya menjelang puasa nanti satu unit mesin lagi sudah bisa diperbaiki. Dengan demikian, Insyallah pada bulan puasa pemadaman bergilir bisa diatasi,” ujar Manajer PLN Ranting Bengkalis, Andhy Prasetiawan.

Menurutnya, proses perbaikan mesin yang rusak butuh waktu lama karena teknisi dari KBT membongkar habis keseluruhan mesin, bukan hanya bagian yang rusak. Alasannya, agar ke depan tidak terjadi lagi kerusakan-kerusakan.

“Mereka bongkar habis semuanya, dicek satu-satu dan dipastikan semua sparepart yang aus atau rusak diganti. Jadi besok-besok tidak ada lagi kerusakan,” kata Andhy.

Menurut Andhy lagi, dengan beroperasinya satu unit mesin yang rusak, maka pemadaman bergilir bisa diminimalisir dari sebelumnya sekitar 4 : 1 menjadi 7 : 1 atau seminggu sekali baru padam. Berikutnya, kalau menjelang puasa ada satu unit lagi mesin yang berhasil dioperaskan, maka pemadaman bergilir sudah bisa diatasi. “Dengan catatan untuk lampu-lampu jalan mungkin kita padamkan, karena beban puncak pada saat puasa meningkat,” tutup Andhy. (us)