Warga Dumai Tidak Terpengaruh Isu Bakso Babi

id warga dumai, tidak terpengaruh, isu bakso babi

Warga Dumai Tidak Terpengaruh Isu Bakso Babi

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Sejumlah warga Kota Dumai, Riau, mengaku tidak terlalu terpengaruh dengan adanya isu bakso mengandung daging babi yang dijual bebas menjelang bulan puasa Ramadhan.

"Saya rasa itu belum tentu benar, karena jumlah penjual bakso tidak terlalu banyak seperti yang ada di Pulau Jawa yang harus bersaing ketat mencari pembeli sehingga menggunakan daging babi supaya biaya produksi lebih murah," kata Suryadi (37), warga Kecamatan Sungai Sembilan, Dumai, Jumat.

Sebelumnya, isu bakso babi pertama kali terungkap dalam rapat persiapan Ramadhan yang dipimpin oleh Wagub Riau di Pekanbaru, Rabu (25/6). Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau Zailani Arifsyah mengungkapkan bahwa pihaknya menemukan bakso daging sapi yang dicampur babi.

"Daging sebagai bahan baku bakso juga melimpah di Dumai, saya kurang percaya dengan isu itu," ujarnya.

Seorang warga lainnya, Maria Ulfa (35), meminta pemerintah daerah segera menindaklanjuti pernyataan pejabat yang mengatakan ada bakso babi dijual bebas di Dumai. Ia mengatakan, isu tersebut justru akan menyakiti iklim investasi di Dumai, terutama kepada pedang bakso yang modalnya pas-pasan.

"Pemerintah harus segera membuktikan, ada atau tidak bakso babi itu," katanya.

Sebelumnya, Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Pekanbaru menyelidiki isu adanya peredaran bakso mengandung babi di Kota Dumai, Riau, menjelang bulan suci Ramadhan.

"Faktanya sampai sekarang belum ada uji sampel bakso babi, dan saya pun kaget ada berita seperti ini," kata Kepala BBPOM Pekanbaru, Indra Ginting.

Indra mengatakan, pihaknya belum bisa membenarkan adanya peredaran bakso mengandung daging babi di Dumai sebelum ada pengujian secara ilmiah. Karena itu, ia mengatakan adanya peredaran bakso babi di Dumai yang dijual bebas masih sebatas isu atau rumor yang belum pasti kebenarannya.

Meski begitu, isu tersebut menjadi perhatian serius pihaknya dan Pemprov Riau. Bahkan, ia mengatakan pada hari ini langsung melakukan pertemuan khusus dengan Wakil Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rahman, yang hasilnya akan segera dilakukan pengecekan dan uji sampel serta menjaga agar tidak terjadi keresahan yang menimbulkan kerugian bagi kalangan pengusaha bakso.

"Jangan bikin resah masyarakat, kasihan nanti pedagang bakso kena dampaknya padahal belum tentu benar," ujarnya.

Ia mengatakan, BBPOM Pekanbaru menjadwalkan akan mengambil sampel bakso ke pedagang-pedagang pada awal pekan depan. Namun, ia mengatakan BBPOM Pekanbaru juga tidak bisa dengan cepat melakukan pengujian karena peralatan tidak memadai.

"Alat untuk menguji kandungan lemak babi sangat mahal harganya, hanya ada di Aceh dan Makassar. Jadi sampel bakso akan kita kirim ke Aceh, dan hasilnya ya agak lama karena butuh waktu," kata Indra.

Ia memperkirakan hasil sampel kandungan bakso bisa diketahui pada pekan kedua bulan Ramadhan, atau pada pertengahan bulan Juli.