PT TBS Diminta Hengkang dari Kuansing

id pt tbs, diminta hengkang, dari kuansing

PT TBS Diminta Hengkang dari Kuansing

Kuantan Singingi, (Antarariau.com) - Sejumlah warga meminta agar PT Tri Bakti Sarimas (TBS) yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit hengkang dari Kabupaten Kuantan Singingi karena dinilai arogan hingga mengakibatkan terjadi bentrok.

"Saya sebagai putra Kuansing menyesali tindakan oknum manajemen perusahaan yang terindikasi mengadu domba antara warga dengan penegak hukum," kata salah satu warga Kabupaten Kuantan Singingi Ahmad (37) di Teluk Kuantan, Sabtu.

Harusnya perusahaan memiliki itikad baik dalam berinvestasi dengan memberdayakan masyarakat sekitar, bukan membiarkan dan untuk menyambung hidup mereka akhirnya mencari emas disekitar kebun perusahaan.

"Kalau sekarang warga yang melakukan aktivitas penambangan emas di pinggiran areal kebun sawit untuk menyambung hidup diperlakukan tidak manusiawi," ujarnya.

Perusahaan perkebunan itu telah beroperasi mencapai puluhan tahun dan memiliki luas lahan hingga 20 ribu hektare semestinya warga sekitar bisa hidup sejahtera.

"Saat ini warga dihantui ketakutan, mencari makan susah, karena itu pemerintah daerah juga harus menyikapi hal ini dengan baik, bila perlu usir perusahaan tersebut," sebutnya.

Lahan Perusahaan Perkebunan Sawit milik PT Tri Bakti Sarimas yang terletak di Desa Pantai Lubuk Ramo, Kecamatan Kuantan Mudik, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau kini kondisinya kian memprihatinkan.

Ratusan hektare lahan perusahaan itu luluh lantak akibat dihajar oleh Penambang Emas Tanpa Izin(PETI) yang beroperasi dikawasan tersebut.

Atas dasar itu perusahaan diduga mengerahkan sejumlah oraganisasi untuk mengadu domba pihak penegak hukum dan masyarakat bentrok yang pada akhirnya akan terjadi anarkis dan mengancam keselamatan warga.

Sementara Hendri (36) juga mengatakan persoalan PETI mestinya disikapi dengan bijak tetapi tidak harus terjadi bentrok.

Ia menyatakan penambang hanya mencari penghidupan bukan untuk mencari kaya, sementara perusahaan PT TBS yang telah bercokol puluhan tahun belum nampak niat baiknya untuk membantu ekonomi warga.

"Saya meminta Kapolda atau Kapolri turun tangan sebelum terjadinya aksi anarkis dan sesuaikan Tupoksi masing- masing instansi dan penegak hukum," tegasnya.

Kepala Kepolisian Resort Kabupaten Kuantan Singingi AKBP Bayuaji Irawan S.Ik melalui Kasubag Humas Ipda Musabi mengatakan, pihaknya akan tetap bekerja optimal dalam mengatasi konflik tetapi tidak bekerja sendirian.

Aparat menurut dia tidak akan melakukan kekerasan terhadap warga melainkan akan dicarikan solusi agar aktivitas mereka itu bisa dihentikan.

"Kami bekerja sesuai dengan Tupoksi dan tetap berpegang teguh pada keselamatan warga," tegasnya.