Pekanbaru, (Antarariau.com) - Legislator DPRD Riau mempertanyakan visi dan misi sebagai pusat kebudayaan Melayu tahun 2020 yang termuat dalam rancangan peraturan daerah (ranperda) tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) 2014-2019.
"Visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Riau adalah untuk menjadi Pusat Kebudayaan Melayu 2020, tapi sampai sekarang tidak ada tanda-tanda mengarah ke situ," kata anggota DPRD Riau Zulkarnain Nurdin di Pekanbaru, Jumat.
Ia mengatakan, RPJMD yang tengah disusun tidak boleh bertentangan dengan RPJP. Menurutnya, apa yang terlihat sekarang ini tidak jelas realisasinya karena yang terlihat itu terkesan hanya kebudayaan bersifat fisik saja.
"Kebudayaan itu bukan sekedar bangun gedung kesenian, pakai baju teluk belanga, dan lain-lain. Banyak yang lebih penting dari pada itu," ujarnya.
Ia mencontohkan, seperti pembangunan budaya di DI Yogyakarta dimana Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan tanda tangan kesepakatan (MoU) dengan sekolah-sekolah untuk mendorong perilaku jujur.
Ada juga dengan pendidikan dibidang olahraga seperti dalam permainan sepakbola yang diajarkan bermain secara sportif dan "fair". "Yang jelas, budaya pada hakikatnya adalah pembangunan karakter manusia," ucapnya.
Terkait fungsi RPJMD, ia mengingatkan, hal itu harus dibuat dengan perhitungan matang, agar gampang menjalankan dalam lima tahun ke depan. "RPJMD adalah membangun sistem dan pelakasanaan tinggal memasukkan ke dalam APBD Riau," ungkapnya.
Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau, Zani Ismail pada saat menyampaikan rancangan RPJMD mengatakan, tentang pengembangan nilai-nilai kebudayaan Melayu di provinsi tersebut.
"Ada kata berdaya saing dalam RPJMD yang mengandung makna suatu kondisi pemerintah dan masyarakat tangguh, unggul, memiliki kemampuan untuk tumbuh, berkembang dengan tetap berpegang pada nilai budaya dan tatanan sosila yang agamis," ucapnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, dalam visi keenam terdapat pembangunan masyakarakt yang berbudaya Melayu, beriman dan bertaqwa. "Selain itu, menjadi perhatian jumlah gedung kesenian dalam melestarikan nilai-nilai budaya Melayu," katanya.
Berita Lainnya
Gubernur heran dewan pertanyakan dasar hukum ISG
22 November 2012 17:30 WIB
Legislator Riau Pertanyakan Visi Kebudayaan Ranperda RPJMD
22 July 2014 14:05 WIB
Memakai baju melayu kuning, ESA paslon terakhir mendaftar ke KPU
06 September 2020 17:21 WIB
Evakuasi warga Cipinang Melayu berlanjut. Ada warga yang ketakutan
01 January 2020 16:34 WIB
42 peserta perebutkan menjadi utusan ajang Melayu Asia tahun 2020
02 October 2019 17:19 WIB
Festival Budaya Melayu Dibuka Dengan Penampilan Dari 2.020 Penari Zapin
26 November 2017 20:05 WIB
Plt Gubernur: Visi Riau 2020 Berakar Budaya Melayu
12 December 2015 14:16 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB