Satelit NOAA Rekam 145 Titik Panas Riau

id satelit noaa, rekam 145, titik panas riau

Satelit NOAA Rekam 145 Titik Panas Riau

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Satelit NOAA 18 milik Amerika Serikat yang dioperasikan Singapura merekam kemunculan 145 titik panas (hotspot) di daratan Provinsi Riau, jumlah ini meningkat dibandingkan sebelumnya yang masih 59 titik.

Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau dalam surat elektronik yang diterima Minggu (20/7) malam, kemunculan titik panas terbanyak berada di Kabupaten Rokan Hilir yakni mencapai 60 titik.

Sementara pada Sabtu (19/7), satelit yang sama hanya merekam 45 titik di Rokan Hilir.

Kemudian di Kabupaten Rokan Hulu yang sebelumnya hanya ada dua titik panas, terakhir terdeteksi bertambah menjadi 15 titik tersebar di sejumlah wilayah kecamatan.

Begitu juga di Kabupaten Pelalawan yang tadinya nihil terpantau bermunculan sebanyak 15 "hotspot".

Untuk di Kabupaten Bengkalis NOAA 18 terakhir pada Minggu (20/7) sore merekam keberadaan 14 titik panas, sebelumnya hanya ada tujuh titik.

Kabupaten Kampar yang tadinya juga nihil, terakhir terdeteksi kemunculan 13 titik panas, dan di Kota Dumai terdapat tujuh "hotspot" yang dikabarkan telah menghasilkan asap.

Sementara di Kabupaten Siak, satelit yang sama merekam munculnya delapan titik panas, dan di Indragiri Hulu tumbuh tujuh "hotspot".

Kemudian di Kabupaten Kuantan Singingi terpantau ada empat titik panas, dan dua lagi berada di Indragiri Hilir.

Titik panas (hotspot) merupakan hasil rekaman satelit dari suhu udara di atas 40 derajat celsius yang patut diduga sebagai peristiwa kebakaran hutan dan lahan.

Sepanjang 2014, di berbagai wilayah kabupaten/kota di Riau telah terjadi peristiwa tersebut, mengakibatkan sedikitnya 25 ribu hektare hutan dan lahan hangus dan menghasilkan asap yang mencemari ruang udara di sebagian wilayah.

Dalam kasus ini, Kepolisian Daerah Riau juga telah berhasil menangkap dan menetapkan sebanyak 183 tersangka diduga melakukan kejahatan kehutanan dan membakar lahan.

Sebanyak 116 tersangka di tangkap saat melakukan aktivitas kejahatan kehutanan pada Januari hingga Maret dan sebanyak 67 lainnya ditetapkan sejak 5 April hingga 10 Juli 2014.

"Untuk jumlah tersangka kemungkinan bisa terus bertambah mengingat hingga saat ini perburuan oleh tim di lapangan masih terus dilakukan," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau Ajun Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo.