PGN Santuni 400 Anak Yatim Di Riau

id , pgn santuni, 400 anak, yatim di riau

  PGN Santuni 400 Anak Yatim Di Riau

Pekanbaru, (Antarariau.com) - PT Perusahaan Gas Negara Tbk wilayah Sumatera Bagian Utara memberi santunan kepada sekitar 400 orang anak yatim dari 10 yayasan di Riau menyambut hari raya Idul Fitri 1435 Hijriah.

"Ada 400 orang anak yatim dari 10 yayasan di Riau yang kita berikan uang santunan masing-masing Rp500.000, kemudian seorang anak yatim juga mendapatkan paket buku bacaan," ujar General Manager Strategic Business Unit (SBU) III PGN Sumbagut Yosviandry di Pekanbaru, Rabu.

Menurutnya, PGN mencetak buku-buku cerita bagi anak-anak yang bersifat inspiratif seperti tentang legenda, penemu, pahlawan, kerakyatan dan lain-lain yang sudah mulai dilupakan sebagian masyarakat di Indonesia.

Sehari sebelumnya atau Selasa (22/7), PGN Sumbagut menggelar acara buka puasa bersama dengan 400 anak yatim di Riau yang di sebuah hotel berbintang yang berada di Pekanbaru, sekaligus menjalin silaturahim awak media baik nasional maupun lokal.

Sebelumnya acara yang sama juga dilaksanakan PGN Sumbagut pada masing-masing wilayah kerjanya seperti untuk Provinsi Sumatera Utara yang dipusatkan di Kota Medan dan Provinsi Kepulauan Riau dipusatkan di Kota Batam.

"Total santuan aja sekitar Rp220 juta yang kita berikan, belum termasuk buku-buku. Dana itu diambil dari corporate social responsibility atau bentuk tanggung jawab terhadap sosial dan lingkungan sesuai aturan yang berlaku," katanya.

Kepala Area PGN Kota Pekanbaru Wendi Purwanto menambahkan, saat ini pelanggan PGN di provinsi itu hanya terbatas dunia industri seperti PT Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP) yang berada di Perawang, Kabupaten Siak sekitar 17 standar metrik kaki kubik per hari (mmscfd).

Kemudian dua perusahaan penghasil minyak dan gas bumi (migas) untuk tenaga listrik yakni Pertamina Lirik yang berada di Kabupaten Indragiri Hulu dan Pertamina Ukui yang berada di Kabupaten Pelalawan masing-masing sebesar satu mmscfd.

"Sampai saat ini pelanggan komersil kami, baru hanya untuk industri. Sedangkan pelanggan seperti dari hotel, restoran, rumah makan dan masyarakat umum, belum bisa kami layani karena keterbatasan pasokan dan jaringan," katanya.