Elpiji Untuk Bengkalis Beredar Di Pekanbaru

id elpiji, untuk bengkalis, beredar di pekanbaru

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, menerima laporan adanya elpiji tabung isi tiga kilo gram yang wilayah edarnya di Bengkalis dan Kuantan Singingi ternyata dijual di Pekanbaru.

"Kita menerima laporan adanya elpiji tabung tiga kilo gram yang berasal dari luar wilayah edarnya yang dijual di Pekanbaru. Ini berarti elpiji dari kabupaten lain bisa masuk, ini ada apa?," tanya Kabid Perdagangan Disperindag Pekanbaru Mas Irba H Sulaiman di Pekanbaru.

Ia menjelaskan, Disperindag menerima laporan dari warga yang memiliki pangkalan Elpiji di wilayah Wonosasi Tangkerang. Ini bermula berkurangnya pembeli dari jumlah biasanya setiap bulan. Dengan jatah 700 tabung perbulan yang laku hanya 450 tabung. Setelah diselidiki ternyata di wilayah tersebut ada yang jual Elpiji dari wilayah lain.

"Informasinya Ketua RT yang melakukan itu. Ia kan Ketua RT tapi kok berani bermain itu 200 sampai 400 tabung sehari. Menurut info yang bersangkutan mendapat suplai dari pihak tertentu, berarti ada oknum yang bermain bisa jadi agen atau instansi lain yang bermain," jelasnya.

Menurutnya, secara hukum ekonomi dan hukum dagang kondisi ini justru bagus karena tidak akan ada kelangkaan elpiji karena stoknya semakkin banyak, namun yang jadi masalah apakah tabung itu memang diisi 3 Kilogram , atau bisa jadi oplosan isi 3 kilogram ternyata diisi dua kilogram, karena tidak jelas agennya," ujarnya.

Ia menegaskan, Disperindag akan meninjau ke lapangan. Ada dua hal yang menjadi sorotan pertama jika dilihat dari wilayah edar, elpiji ini harus ditolak karena diperuntukkan untuk masyarakat Bengkalis dan Kuantan Singingi namun dijual di Pekanbaru.

Kedua , Elpiji tabung 3 kilogram disubsidi dalam artian ada uang pemerintah yang harusnya dinikmati masyarakat yang kurang mampu namun diselewengkan, jadi ada unsur pidana dalam tindakan ini.

"Kita akan tinjau ke lapangan dan saya akan kirim staf kesana jika memang iya terbukti maka akan distop dan ambil tindakan dan mereka harus tutup. Nanti pertamina yang akan mengusut agennya setelah ada laporan," tegasnya.

Ia menambahkan, berdasarkan informasi elpiji ini dijual diatas Harta Eceran Tertinggi (HET) sekitar Rp.17.000, sementara harga normalnya Rp.15.000. Tingginya kebutuhan Elpiji di Pekanbaru dengan kebutuhan mencapai 420.000 tabung untuk satu bulan menjadi penyebab munculnya kecurangan dalam pendistribusian dan penjualan.