Pekanbaru, (Antarariau.com) - Komisi Pemilihan Umum Provinsi Riau menyampaikan rasa optimistisnya bahwa eksepsi atau keberatan gugatan pasangan Capres/Cawapres nomor urut 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dikabulkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK).
"Kami yakin bahwa eksepsi itu akan dikabulkan MK jika melihat pengalaman bersidang sebelumnya. Contohnya pada saat pemilihan legislatif (Pileg), eksepsi serupa dikabulkan MK," kata Komisioner KPU Riau Divisi Hukum dan Pengawasan Ilham M Yasir di Dumai dihubungi dari Pekanbaru, Kamis.
Dijelaskannya, eksepsi akan diajukan karena tim hukum Prabowo-Hatta mendaftarkan gugatan yang mencantumkan Provinsi Riau tidak dalam masa 3x24 jam sejak rekapitulasi ditetapkan, Selasa (22/7). Pendaftaran gugatan dilakukan pada Jumat (25/7) dan perbaikan diberikan pada Sabtu (26/7).
"Pada dokumen awal gugatan hanya ditujukan kepada 11 provinsi dan Riau tidak termasuk di dalamnya. Namun setelah diperbaiki, kami kaget ada gugatan untuk Riau," ujarnya.
Pada saat pileg lalu, lanjutnya, eksepsi diajukan pada kasus gugatan calon anggota legislatif (caleg) di Kabupaten Siak. Akhirnya, kesalahan administrasi, prosedur dan ketidaklengkapan persyaratan membuat kasus itu tidak dilanjutkan MK.
Seperti diberitakan, Prabowo-Hatta resmi menggugat hasil pemilihan presiden (Pilpres). Berdasarkan materi gugatannya yang tertera di situs resmi MK, pasangan koalisi merah putih ini menilai di Provinsi Riau banyak terjadi permasalahan.
Gugatannya berbunyi bahwa pada Provinsi Riau terdapat 444.756 pengguna hak pilih ditemukan berbagai permasalahan, di antaranya jumlah seluruh pengguna hak pilih tidak sama dengan dengan jumlah surat suara yang digunakan, yang tersebar pada 937 TPS.
Selain itu, surat suara yang digunakan tidak sama dengan jumlah surat suara sah dan tidak sah yang tersebar pada 250 TPS, pengguna hak pilih dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTb)/pemilih dari TPS lain lebih besar dari data pemilih terdaftar di DPTb yang tersebar pada 474 TPS.
Selanjutnya, pengguna hak pilih dalam daftar Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb)/pengguna KTP atau identitas lain atau paspor lebih besar dari DPKTb yang mana tersebar di 722 TPS. Terakhir, pasangan nomor 1 tidak memperoleh suara di delapan TPS.
Pilpres 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres-cawapres yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Dalam putusannya, KPU mencatat pasangan Jokowi-JK sebagai pemenang dengan meraup 53 persen suara.
Berita Lainnya
Timnas AMIN ingin hadirkan 4 menteri jadi saksi
29 March 2024 6:08 WIB
Ketua MK : Kuasa hukum dan saksi dibatasi dalam PHPU Pilpres 2024
24 March 2024 17:29 WIB
Vladimir Putin unggul dalam Pilpres Rusia dengan 87 persen suara
18 March 2024 12:33 WIB
KPU RI : Prabowo-Gibran menang di Riau
14 March 2024 17:26 WIB
FOTO - Dua pasang capres-cawapres tolak hasil rapat pleno KPU Dumai
03 March 2024 20:52 WIB
Hasil pleno KPU, Prabowo-Gibran menang di Meranti
01 March 2024 12:28 WIB
Bahlil yakini target investasi bisa tercapai karena respons positif hasil Pilpres
26 February 2024 14:49 WIB
Malaysia pun menunggu hasil resmi pemilu Indonesia
25 February 2024 19:15 WIB