BI: Rendahnya Realisasi APBD Pengaruhi Ekonomi Riau

id , bi rendahnya, realisasi apbd, pengaruhi ekonomi riau

  BI: Rendahnya Realisasi APBD Pengaruhi Ekonomi Riau

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kepala Bank Indonesia Perwakilan Riau Mahdi Muhammad mengatakan rendahnya realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Riau hingga memasuki semester II/2014 dikhawatirkan akan berdampak pada melemahnya pertumbuhan ekonomi daerah pada 2014.

"Kalau belanja pemerintah tak optimal akan pengaruhi pertumbuhan ekonomi," kata Mahdi Muhammad kepada Antara di Pekanbaru, Jumat.

Realisasi kinerja Pemprov Riau dalam penggunaan dana APBD tahun ini relatif rendah karena baru sekitar 30 persen dari total dana APBD murni yang mencapai sekitar Rp8,4 triliun. BI Riau mencatatkan bahwa rendahnya realisasi belanja langsung untuk pembangunan infrastruktur, modal, pembelian barang dan jasa terjadi sejak triwulan I/2014. Sebabnya, dari anggaran belanja langsung yang mencapai Rp4,53 triliun baru terserap Rp37,31 miliar atau hanya 0,82 persen.

Ia mengatakan, biasanya realisasi belanja tidak langsung pemerintah akan menumpuk pada triwulan akhir tahun. "Yang terpenting adalah bagaimana mengatur ritmenya agar lebih merata," ujarnya.

Ia mengatakan kondisi internal dan eksternal membuat BI merevisi proyeksi angka pertumbuhan ekonomi Riau tahun 2014 menjadi berkisar 6-6,5 persen dari pertumbuhan tanpa sektor minyak dan gas (migas). Sedangkan, pertumbuhan termasuk komponen Migas diproyeksi mencapai 2,99 persen.

BI sebelumnya menetapkan angka proyeksi pertumbuhan ekonomi Riau diperkirakan secara tahunan berada pada kisaran 3,7-4,71 persen. Sedangkan, dengan mengeluarkan unsur migas, pertumbuhan ekonomi awalnya diperkirakan pada kisaran 6,47-7,48 persen.

"Penurunan pertumbuhan akan terjadi pada migas dengan adanya penurunan lifting minyak," katanya.

Selain itu, kondisi pasar global yang masih lesu dinilainya mempengaruhi permintaan ekspor komoditas andalan Riau seperti minyak sawit mentah (CPO), bahan tambang dan karet.

Sorotan terhadap realisasi proyek fisik dalam APBD Riau juga datang dari DPRD Provinsi Riau. Anggota Badan Anggaran DPRD Riau, Mansyur HS, menilai Pemprov Riau tidak akan mampu mengejar realisasi proyek fisik di waktu yang tersisa sampai akhir tahun ini.

Bahkan, ia mengaku heran karena Pemprov Riau justru mengusulkan kegiatan fisik baru pada APBD Perubahan.

"Ada kekhawatiran tidak dapat terlaksana mengingat tenggat waktu yang relatif singkat," katanya.