Tim SAR Baron Upacara HUT RI di Laut

id tim, sar baron, upacara hut, ri di laut

 Tim SAR Baron Upacara HUT RI di Laut

Gunung Kidul (Antarariau.com) - Tim Search and Rescue serta relawan Pantai Baron, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar upacara di tengah laut memperingati Hari Ulang Tahun ke-69 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Koordinator SAR Baron Gunung Kidul, Marjono, di Gunung Kidul Minggu mengatakan bahwa upacara di laut mempunyai nilai lebih bagi mereka yang kesehariannya menggantungkan hidup di laut.

"Upacara ini juga diharapkan menjadi contoh bagi warga dan pengunjung untuk penggunaan alat pengamanan," katanya.

Upacara diikuti 200 tim SAR dan relawan yang sebelumnya telah mengikuti upacara di pinggir pantai. Bendera pun dikibarkan di tengah laut berjarak sekitar 100 meter dari bibir pantai.

Marjono mengatakan upacara ini diikuti dari 55 anggota SAR, 40 relawan dan petugas, pengibar bendera sebanyak 30 dari SMK Tanjungsari. "Selain itu diikuti oleh relawan dari luar, total sekitar 200 peserta," katanya.

Dia mengatakan berbeda dengan tahun lalu tiang bendera di pasang sekitar 500 meter dari bibir pantai. Namun tahun ini hanya 100 meter menuju tempat upacara sejauh 100 meter.

"Untuk keamanan saja, karena anginnya masih agak kencang. Memang dari kemarin jarak ini lebih dekat dari bibir pantai," kata Marjono.

Ia mengatakan untuk pengamanan upacara tahun ini melibatkan sebanyak dua kapal, dan dua jet sky.

"Untuk keamanan kami siapkan dua kapal dan jet sky untuk mengamankan peserta upacara, selain sudah ada pelampung," kata dia.

Salah seorang pengibar bendera Kiswanto yang berasal dari anggota SAR Pantai Baron,mengaku bangga bisa ikut terlibat dalam upacara ekstrem ini. "Bangga bisa menjadi bagian dari upacara di tengah laut," katanya.

Ia mengaku sedikit kesulitan saat mengibarkan bendera di tengah laut karena harus melawan angin dan ombak. "Agak sulit tetapi itu bisa diatasi," kata dia.

Sementara itu, salah seorang peserta yang berasal dari relawan mahasiwa sekolah tinggi di Yogyakarta, Shinta Dewanti (19) mengaku rela mengikuti upacara di tengah laut meski dirinya kurang mahir berenang. Dia mengaku bangga mengikuti upacara ini.

"Sebenarnya tidak begitu bisa berenang, tadi ada teman yang mendampingi," katanya.