Gubernur Annas Cerita DI Panjaitan Di Rumahnya

id gubernur annas, cerita di, panjaitan di rumahnya

Gubernur Annas Cerita DI Panjaitan Di Rumahnya

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Gubernur Riau Annas Maamun yang berusia 74 tahun menceritakan bahwa Pahlawan Revolusi Gerakan 30 September (G30S) D.I Panjaitan bermarkas di rumahnya di Bangko Kanan, Kabupaten Rokan Hilir, pada agresi militer Belanda tahun 1947.

"D.I Panjaitan tinggal di rumah saya, Bangko Kanan. Ketika itu dia Komandan Gerilya yang berkedudukan di Rantau Kopat," kata Annas di Pekanbaru, Senin.

Pada saat itu, katanya, ia juga sempat bertemu dengan polisi ataupun tentara yang bertugas di Rokan Hilir. Di antaranya polisi bernama Mukmin dan Anwari serta tentara ada yang bernama Sofyan.

Ia mengatakan pada masa mempertahankan kemerdekaan tersebut, semangat dari pejuang sangat luar biasa, termasuk juga masyarakat yang tidak kalah luar biasanya.

"Dulu masyarakat yang memberi makan tentara, warga yang punya beras 10 kilogram akan menyumbangkannya yang 5 kilogram," ujarnya.

Meskipun begitu, keadaan saat itu tetap tidak cukup memadai sehingga masih ada kekurangan makanan yang membuat tentara dan masyarakat kadang terpaksa menyantap nasi campur sagu.

"Saya ingat betul dengan D.I Panjaitan makan nasi campur sagu. Nasinya sedikit, sagunya banyak tapi semangat tetap luar biasa," ucapnya.

Setelah agresi berakhir, lanjutnya, perjuangan masyarakat Riau masih berlanjut untuk mendirikan provinsi sendiri. Dijelaskannya, pada tahun 1947 Riau adalah keresidenan yang tergabung dengan Provinsi Sumatera Tengah.

Saat itu Keresidenan Riau hanya terdiri dari empat kabupaten yakni Kampar, Indragiri, Bengkalis, dan Kabupaten Kepulauan Riau.

Kemudian berkat perjuangan para pendiri Riau, pada tahun 1957 resmi menjad provinsi sendiri dengan ibu kota Tanjung Pinang dan Gubernur Riau pertama adalah SM Amin.

Lalu pada tahun 1960, ibu kota berpindah ke Pekanbaru yang juga merupakan ibu kota Kabupaten Kampar dengan gubernur saat itu Kaharuddin Nasution. Terakhir barulah Pekanbaru resmi menjadi kotamadya.

"Jadi masyarakat Riau punya dua perjuangan. Pertama perjuangan kemerdekaan Indonesia dan perjuangan Riau menjadi provinsi sendiri," katanya.

Saat ini Riau juga telah menjadi dua provinsi, yakni dengan telah terbentuknya Provinsi Kepulauan Riau tahun 2004. Selain itu, di Riau juga telah berdiri 12 kabupaten/kota.