Manokwari, (Antarariau.com) - Direktur PDAM Kabupaten Manokwari Boby Wariori mengaku pusing karena setiap kali pengumuman hasil seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di daerah itu, pipa PDAM jadi sasaran kekecewaan masyarakat.
"Pipa induk PDAM di Kampung Warmare yang merupakan satu satunya pipa penyalur air bersih bagi masyarakat Manokwari, Ibu Kota Provinsi Papua Barat, dipalang masyarakat setempat yang tidak lolos CPNS," kata Boby Wariori yang ditemui di Manokwari, Sabtu.
Dia mengatakan masyarakat bukannya memalang instansi pemerintah yang tidak menerima mereka jadi PNS tetapi melakukan pemalangan terhadap pipa air PDAM.
Pemalangan pipa PDAM oleh masyarakat setempat yang tidak lolos tes CPNS sudah 18 kali dilakukan sepanjang tahun 2014.
Boby lebih lanjut mengatakan pemalangan pipa PDAM tersebut bentuk kekecewaan masyarakat setempat terhadap Pemerintah Daerah karena merasa hak sebagai masyarakat pribumi tidak diperhatikan khususnya dalam pemerimaan CPNS.
"Kami baru saja mendapat kabar dari masyarakat bahwa mereka akan memalang pipa induk air untuk wilayah Manokwaridi sampai Bupati Manokwari Bastian Salabai menanggapi tuntutan mereka diangkat menjadi PNS di negerinya sendiri," ujar Boy.
Permasalaan itu, katanya, harus menjadi perhatian serius dari Pemerintah Daerah serta Provinsi Papua Barat karena setiap kali masyarakat melakukan pemalangan, air bersih tidak dapat disalurkan kepada masyarakat yang ada kota Manokwari.
Boy mengakui setiap kali pihak PDAM melakukan pendekatan dengan masyarakat setempat untuk membuka pemalangan pipa, selalu saja masyarakat minta imbalan uang sehingga PDAM mengalami kerugian.
Setiap Tahun Masyarakat ini Palang PDAM Karena Tak Lolos CPNS
