300 Ribu Unit Lebih Kendaraan Riau "Nunggak" Pajak

id 300 ribu, unit lebih, kendaraan riau, nunggak pajak

300 Ribu Unit Lebih Kendaraan Riau "Nunggak" Pajak

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Legislator Komisi B DPRD Riau yang membidangi ekonomi menyatakan sekitar 300 ribu unit lebih kendaraan di Riau menunggak pajak dari total keseluruhan 1,3 juta unit yang ada baik roda dua atau pun roda empat.

"Jumlah kendaraan semuanya lebih kurang 1,3 juta, yang nunggak pajak itu 300 ribu unit lebih, baik itu roda dua dan roda empat," kata Ketua Komisi B DPRD Riau, Zukri Misran di Pekanbaru, Sabtu.

Menurut dia, berdasarkan "hearing" yang dilakukan dengan Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Jumat lalu, penunggakan banyak terjadi karena kendaraan yang ditarik oleh "leasing" atau perusahaan pembiayaan.

"Karena ditarik tentu belum bayar, mungkin mereka menunggu ada yang mengajukan kredit lagi atau membeli," ulasnya.

Selain itu, ada juga alasan karena wilayah Riau yang banyak perkebunan sehingga membuat keengganan masyarakat membayar pajak. Masyarakat berpikir kendaraan digunakan hanya di sekitar kebun yang letaknya di pelosok sehingga tidak mungkin ditangkap polisi akibat belum bayar pajak.

Hal di atas diungkapkan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendapatan Kabupaten Kampar, Lindawati. Ia mengatakan, masyarakat yang di kebun beranggapan tidak akan pergi keluar, jadi untuk apa bayar pajak.

"Wilayah Kampar itu luas, kami terkendala fasilitas alat transportasi. Dulu pernah diberikan kendaraan sewa tetapi telah ditarik kembali," ucapnya.

Menurut dia, jika pihaknya diberikan lagi kendaraan roda dua, pencapaian pajak bisa lebih optimal. Sebab, kalau tidak dijemput, pajak tidak akan dibayar sehingga perlu untuk turun ke lapangan.

Meskipun begitu, ia mengatakan, realisasi pajak di Kabupaten Kampar itu sampai sekarang telah mencapai 68,87 persen. Tidak banyak yang menunggak, tetapi kalau ada kendaraan bisa lebih optimal.

Kepala UPT Pendapatan Perawang, Hasmuri Hasan pada kesempatan itu melaporkan total kendaraan disana berjumlah 93 ribu unit, sekitar 80 ribu unit roda dua dan 12 ribu unit roda empat. Sampai saat ini, kata dia, telah terpungut pajak sekitar 50 ribu unit lebih kendaraan.

"Dengan sisa tiga bulan lagi, realisasi akan bisa ditingkatkan lagi," ujarnya.