UNRI Tanam 550 Batang Pohon dan Gelar Lokakarya Internasional

id unri tanam 550 batang pohon dan gelar lokakarya internasional

UNRI Tanam 550 Batang Pohon dan Gelar  Lokakarya Internasional

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Universitas Riau (Unri) menanam sebanyak 550 batang pohon di Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis, Riau.

"Penanam pohon tersebut rangkaian dari gerakan Satgas Solusi Tuntas Bencana Asap, pascakebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau, guna mengembalikan keberadaan dan fungsi gambut di daerah itu," kata Panitia Penyelenggara Lokakarya Internasional "Tinjauan Kritis Multi Perspektif terjadinya Kebakaran Gambut Riau" Zuli Laili isnaini di aula Rumah Sakit UNRI di Pekanbaru, Selasa.

Pohon yang ditanam di Desa Tanjung Uban sebanyak 300 batang, di Desa Sepakat sebanyak 100 batang dan Desa Temiang sebanyak 150 batang, berlokasi Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis,Provinsi Riau.

Menurut Zuli, penanaman tanaman multi fungsi itu ditempatkan di Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, Riau, terkait daerah ini merupakan salah satu daerah terparah terjadinya Karhutla.

Untuk bibit pohon tersebut, katanya, dihasilkan dari desa Temiang yang bekerjasama dengan Masyarakat Peduli Hutan (MPH). Sedangkan pengelolaan penanamannya dilakukan masyarakat setempat bekerjasama dengan UNRI.

"Kegiatan tersebut bagian dari peran akademisi dalam menekan kasus Karhutla di Riau dan mencarikan solusinya," katanya dan menambahkan selain penanaman pohon, UNRI bekerjasama dengan BP REDD+ sebelumnya telah menggelar workshop pada 13-014 Agustus 2014 di Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis.

Kegiatan ini juga aksi dari Satgas Solusi Tuntas Bencana Asap untuk membantu mencarikan solusi agar Karhutla tidak lagi terjadi pada masa yanag akan datang sebab kerugian yang dialami masyarakat Riau atas bencana tersebut cukup besar baik di bidang kesehatan, gangguan kesehatan dan menurunnya iklim investasi di Riau.

Karena itu, dalam menghimpun berbagai masukan untuk solusi Karhutla Riau, maka UNRI akan menggelar kembali lokakarya pada 30-31 Agustus 2014 di Kabupaten Siak, yang disponsori Green Peace Jakarta dengan melibatkan peserat 15 NGO yang peduli terhadap lingkungan.

"NGO lingkungan menjadi peserta sesuai permintaan Green Peace Jakarta yang nantinya diharapkan setelah mendapatkan berbagai masukan maka mereka akan bisa berperan serta bersama UNRI menyosialisasikan ke masyarakat tentang bahaya Karhutla itu," katanya.

Sedangkan lokakarya Internasional tentang "Tinjauan Kritis Multi Perspektif terjadinya Kebakaran Gambut Riau", menampilkan pembicara, Prof Kosuke Mizuno dari CSEAS Univ Kyoto, Jepang, membahas tentang pemanfaatan dan resiko kebakaran gambut dalam perspektif masyarakat.

Berikutnya Prof Okamoto dari CSEAS Univ. Kyoto, Jepang, tentang politik tata ruang Provinsi Riau dan masa depan lahan gambut, selain itu Dr Haris Gunawan dari Pusat Studi Bencara UNRI yang membahas tentang mengapa kebakaran hanya terjadi di gambut, juga tampil Moeslim Rasyad dari LMS Jikalahari Riau.