Disperindag Bengkalis Awasi APMS Terkait Kelangkaan BBM

id disperindag bengkalis, awasi apms, terkait kelangkaan bbm

Disperindag Bengkalis Awasi APMS Terkait Kelangkaan BBM

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bengkalis, Riau, akan mengawasi seluruh agen premium, minyak tanah dan solar terkait kelangkaan bahan bakar minyak bersubsidi di daerah itu.

"Termasuk APMS milik BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) PT Bumi Laksamana Jaya (BLJ). Kami juga akan memanggil manajemen perusahaan terkait masalah pelayanan konsumen yang hanya beberapa jam per hari," kata Kadisperindag Bengkalis Muhammad Fauzi kepada pers lewat sambungan telepon, Rabu.

Ia mengatakan pihaknya juga telah mendapat informasi kalau APMS milik perusahaan itu hanya buka beberapa jam setiap hari dan kemudian pengelola lebih melayani konsumen yang merupakan pedagang eceran mitra APMS.

"Mereka terkadang buka pagi hari beberapa jam saja, kemudian petang hari juga tidak lama, jadi entah siapa yang dilayani mereka. Itu akan kami cari tahu lewat manajemen APMS PT. BLJ tersebut," katanya.

Ia mengatakan, setiap pengelola APMS di Bengkalis harus terlebih dahulu menyalurkan BBM yang mereka dapat dari delivery order (DO) Pertamina Pekanbaru kepada konsumen dari kalangan masyarakat pemilik kendaraan.

Manajemen APMS kata dia, juga harus mengedepankan kebutuhan masyarakat, apalagi sekarang ada aturan pemerintah pembatasan penjualan BBM bersubsidi. "Bagi yang melanggar ketentuan itu, akan ditindak," katanya.

Sebelumnya sejumlah warga di pedesaan Kabupaten Bengkalis kecewa dengan keberadaan APMS PT Bumi Laksamana Jaya (BLJ), yang hanya buka beberapa jam saja setiap hari.

Sebanyak 21 dari 134 stasiun pengisian bahan bakar umum di Provinsi Riau terkena pemberlakuan pembatasan waktu penjualan BBM bersubsidi oleh Pertamina.

"Waktu pembelian solar bersubsidi atau biosolar pada 21 SPBU dari 134 SPBU hanya dibolehkan sejak pukul 08.00 WIB sampai 18.00 WIB," kata Marketing Branch Manager Pertamina Riau-Sumbar, Ardyan Adhitia.

Ia menjelaskan, sebanyak 21 unit SPBU tersebut beroperasi di tujuh dari 12 kabupaten dan kota di Riau.

Dengan perincian, Rokan Hulu lima unit, Indragiri Hilir empat unit, lalu Dumai, Indragiri Hulu dan Kampar masing-masing tiga unit SPBU. Sedangkan dua daerah lagi yakni Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) ada dua unit SPBU dan Kabupaten Rokan Hilir terdapat hanya satu SPBU.