UNRI Akan Tanam Pohon Gambut 6 Km

id unri akan, tanam pohon, gambut 6 km

UNRI Akan Tanam Pohon Gambut 6 Km

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Universitas Riau (UNRI) akan menanam sebanyak 250 pohon asli rawa gambut seperti jelutung, bintangor, ramin, mempisang, meranti bakau, disepanjang jalan sejauh enam Km di Desa Tanjung Leban, Kabupaten Bengkalis, 2 September 2014.

"Penanaman pohon tersebut sebagai bentuk pengenalan pohon ramah gambut kepada masyarakat, dengan harapan gambut tersebut dilindungi dan tidak dibakar," kata Zuli Laili Isnaini, SS, MA, Sekretaris Pusat Studi Bencana Universitas Riau, di Pekanbaru, Rabu.

Menurut Zuli, penanaman pohon-pohon tersebut selain bertujuan mengembalikan pepohonan asli rawa gambut yang lebih ramah lingkungan yang dapat tumbuh dan cocok di lahan yang selalu basah, yaitu gambut.

Ia mengatakan, pohon-pohon ini ditanam sebagai cara bagi masyarakat tempatan untuk memperoleh substitusi ekonomi dari pertanian selain penanaman pohon sawit.

"Sedangkan anggaran pembelian bibit pohon tersebut berasal dari BP REDD+., sedangkan keberadaan tim satgas akan memonitoring dengan pusat studi lingkungan hidup UNRI," katanya.

Selain itu, sekitar 250 bibit pohon juga akan ditanam di Desa Sepahat dan Temiang, Kecamatan Bukitbatu, Bengkalis oleh tim satgas, dosen, dan mahasiswa Kukerta Universitas Riau 2014.

UNRI sebelumnya juga melaksanakan kegiatan pengenalan dan sosialisasi lingkungan mengenai pohon asli gambut bagi guru SMPN 6 Bukitbatu pada 21 Agustus 2014 yang selanjutnya akan disosialisasikan kepada anak didiknya dalam rangka pengetahuan tematik berbasis lingkungan. Di sekolah SMPN 6 tersebut, juga akan dilakukan penanaman pohon ramah gambut.

Pusat Studi Bencana Universitas Riau juga tengah menjajaki kerjasama dengan CSEAS (centre for Southeast Asia Studies) university of Kyoto, Japan dalam berbagai penelitian multi disipliner dan perspektif dengan observasi awal yaitu penulis, Prof Kosuke Mizuno, dan Prof Kozan (CSEAS Kyoto Univ-bidang hidrologi) selama lima hari pada 16-21 Agustus 2014 di Tanjungleban, Bukitbatu, Bengkalis.

"Rencana kerjasama ini akan dilanjutkan dengan pembangunan menara setinggi 35 meter di Desa Sepahat untuk memonitoring angin, cuaca, serta asap dan kebakaran yang terjadi di daerah kecamatan Bukitbatu. Tower tersebut memiliki jangkauan sejauh 25 km, sehingga mampu memonitor kawasan Desa Tanjungleban, sebagian Pakning, sebagian Kota Bengkalis, dan sebagian Kota Dumai," katanya.