Jakarta, (Antarariau.com) - Biro Penyelidikan Federal (FBI) menyatakan tengah menyelidiki laporan sejumlah media bahwa beberapa perusahaan keuangan AS menjadi korban serangan siber belakangan ini.
"Kami tengah bekerjasama dengan Dinas Rahasai Amerika Serikat untuk memastikan lingkup serangan siber yang baru-baru dilaporkan, terhadap sejumlah lembaga keuangan Amerika," kata juru bicara FBI Joshua Campbell seperti dikutip Reuters.
JPMorgan Chase & Co adalah salah satu korban dari serangan siber itu dan perusahaan ini masih menyelidikinya.
Rabu lalu Bloomberg News melaporkan bahwa para peretas Rusia dicurigai telah melancarkan serangan siber terhadap JPMorgan Chase dan sejumlah bank AS lainnya pertengahan Agustus lalu sehingga bank-bank ini kehilangan data sensitif.
Menurut para penyelidik, serangan siber itu juga berkaitan dengan serangan siber serupa terhadap bank-bank besar Eropa.
New York Times melaporkan hari ini bagwa jejaring JPMorgan dan paling tidak empat bank AS lainnya telah disusupi serangan siber terkoordinasi dalam bulan ini.
Para penyerang siber ini telah mencuri banyak data, termasuk informasi akun tabungan.
Berita Lainnya
Bank Saqu catat jumlah nasabah perseroan capai 500 ribu per April 2024
24 April 2024 15:14 WIB
Bank Indonesia catat cadangan devisa RI capai 140,4 miliar dolar AS per Maret 2024
05 April 2024 12:14 WIB
Kejati Riau usut dugaan korupsi di BRK Syariah
02 April 2024 15:12 WIB
Bank Indonesia imbau masyarakat menukar rupiah di titik layanan BI dan perbankan
28 March 2024 15:51 WIB
Bank Indonesia dukung Program Makan Siang Gratis selama tak ciptakan instabilitas
09 March 2024 16:01 WIB
Presiden Jokowi meletakkan batu pertama pembangunan Kantor Bank BNI di Ibu Kota Nusantara
29 February 2024 16:30 WIB
Bank Indonesia tahan suku bunga acuan BI-Rate tetap 6 persen
21 February 2024 15:19 WIB
Bank Indonesia mengajak warga Bengkulu untuk bijak belanja beras
20 February 2024 16:10 WIB