Seribu Cangkir Kopi Dibagikan Gratis di Senayan

id seribu cangkir, kopi dibagikan, gratis di senayan

Seribu Cangkir Kopi Dibagikan Gratis di Senayan

Jakarta, (Antarariau.com) - Seribu cangkir kopi akan dibagikan secara gratis bagi pengunjung pameran kopi Gayo dan giok Aceh di lobi Nusantara V Gedung MPR/DPR/DPD RI Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 3-6 September 2014.

"Warga Jakarta, kalau ingin mencicipi kopi Gayo silakan datang ke arena pameran," kata panitia pameran kopi Gayo Win Nata Gayo di Jakarta, Sabtu.

Pameran tersebut merupakan rangkaian kegiatan "Diding Senayan #2 dan pameran Kopi Gayo-Giok Aceh" yang akan dibuka Wakil Ketua MPR RI Ahmad Farhan Hamid.

Kegiatan itu diselenggarakan Komunitas Rangkaian Bunga Kopi, Komunitas Musikalisasi Puisi Indonesia dan Setjen MPR RI.

Pameran kopi Gayo dan giok Aceh diikuti 20 perusahaan. Para pengusaha bubuk kopi menyediakan minum kopi kepada seluruh pengunjung.

Perusahaan yang sudah mengkonfirmasikan kehadirannya adalahTiara Global Coffee Gayo, PT Makmur Gayo, Bukit Coffee, Gayo Green Coffee, Gayo Red Coffee Arabica. Sementara usahawan giok yang menggelar pameran antaranya Yoppi Stone.

Selain menggelar pameran, di tempat yang sama juga diselenggarakan diskusi tentang kopi Gayo dan giok Aceh, pembicara usahawan giok dan kopi, Iswadi Azwir dari Nagan Raya dan Jemalis dari Aceh Tengah. Pembicara lain adalah Bupati Aceh Tengah, Bupati Bener Meriah dan pengamat batu Ir Sujtmiko.

Tanah Gayo meruoakan penghasil kopi arabika utama di dunia dengan areal lebih dari 100 ribu hektar. Kopi Gayo memperoleh tempat terhormat di lidah pecinta kopi dunia, tapi di dalam negeri tidak begitu populer.

Pameran digelar seiring dengan dilaksanakannya pagelaran seni didong oleh dua grup didong yang didatangan khusus dari Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah, Biak Cacak Mude dan Arita Mude untuk mengisi pentas seni di MPR.

Didong merupakan seni tutur dari masyarakat Gayo, berisi puisi sindiran yang didendangkan oleh penyairnya dengan iringan musik tepuk tangan dan bantal kecil. Didong mempertandingkan dua grup yang duduk melingkar dalam satu pentas pertunjukan yang berlangsung sampai pagi.