Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Pusat Statistik menyatakan produksi industri manufaktur mikro dan kecil di Provinsi Riau pada triwulan II tumbuh sebesar 5,0 persen terhadap triwulan I/2014.
"Pertumbuhan terbesar terjadi pada jenis industri pakaian Jadi dengan pertumbuhan sebesar 15,69 persen, diikuti oleh jenis industri furnitur dengan pertumbuhan sebesar 10,42 persen pada posisi kedua," kata Kepala BPS Provinsi Riau Mawardi Arsad di Pekanbaru, Sabtu.
Apabila dibandingkan dengan triwulan II-2013, pertumbuhan produksi IMK Riau pada triwulan II tahun ini tumbuh sebesar 6,52 persen. Pertumbuhan terbesar terjadi pada jenis industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki sebesar 26,85 persen, diikuti oleh jenis industri Pakaian Jadi dengan pertumbuhan sebesar 12,55 persen pada posisi kedua.
Sementara itu, produksi industri manufaktur besar dan sedang di Provinsi Riau pada triwulan II mengalami pertumbuhan sebesar 0,84 persen terhadap triwulan I/2014. "Hal ini dipengaruhi meningkatnya produksi industri makanan yang naik sebesar 6,62 persen," katanya.
Ia menjelaskan, pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang pada triwulan II/2014 terhadap Triwulan II tahun 2013 (y-on-y) mengalami pertumbuhan, yaitu sebesar 5,60 persen. Pertumbuhan ini dipengaruhi oleh pertumbuhan produksi dari jenis industri karet, barang dari karet dan plastik yang naik sebesar 27,65 persen.
Menurut dia, kondisi tersebut menunjukkan bahwa pada triwulan I/2014 perekonomian di Provinsi Riau khususnya pada sektor industri manufaktur mengalami peningkatan produksi daripada periode sebelumnya, dimana pertumbuhan pada triwulan sebelumnya adalah sebesar 2,60 persen.
Pertumbuhan di Riau tercatat lebih besar dibandingkan keadaan Nasional pada periode yang sama juga terjadi pertumbuhan produksi, yaitu sebesar 2,34 persen.
Meski begitu, ia mengatakan pada triwulan II tahun 2014 terdapat jenis industri yang pertumbuhan produksinya negatif, yaitu jenis industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik (Manufacture of rubber and plastic products) yang turun sebesar -2,56 persen.
Industri Makanan pada triwulan II tahun 2014 ini mengalami pertumbuhan dengan laju sebesar 6,62 persen. Salah satu jenis produk dari jenis industri ini adalah minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO).
"Keadaan yang sama juga pada level Nasional dimana juga mengalami pertumbuhan dengan nilai sebesar 7,36 persen," katanya.
Sementara itu jenis industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik pada triwulan II tahun 2014 di Provinsi Riau mengalami penurunan produksi yaitu sebesar -2,56 persen. Pada triwulan II/2014 untuk tingkat nasional, jenis industri ini juga mengalami penurunan produksi yaitu sebesar -3,98 persen
Berita Lainnya
Menperin sebut manufaktur tumbuh 5,2 persen bukti industri topang ekonomi
07 November 2023 16:06 WIB
Menperin Agus Gumiwang sebut industri manufaktur butuh 682 ribu pekerja baru setiap tahun
04 September 2023 16:01 WIB
Indonesia dan Jepang kerja sama latih SDM manufaktur terapkan industri 4.0
10 August 2023 16:16 WIB
Investasi sektor industri manufaktur semester I 2023 capai Rp270,3 triliun
22 July 2023 15:39 WIB
Pindad dorong IA ITB dapat berkonstribusi di industri manufaktur pertahanan
20 December 2021 14:21 WIB
Industri otomotif membaik, perusahaan manufaktur manfaatkan untuk gelar IPO
20 November 2021 10:37 WIB
Kemenperin dorong industri manufaktur untuk manfaatkan peluang digitalisasi
24 July 2020 14:55 WIB
BPS: Industri manufaktur Riau alami pertumbuhan positif, begini penjelasannya
22 November 2019 10:39 WIB