Chevron Beri Bibit Lele Kepada Suku Sakai

id chevron beri, bibit lele, kepada suku sakai

Chevron Beri Bibit Lele Kepada Suku Sakai

Pekanbaru, (Antarariau.com) - SKK Migas-PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) memberikan bantuan sebanyak 30 ribu bibit ikan lele untuk masyarakat Suku Sakai yang berada di daerah sekitar operasional perusahaan di Riau untuk meningkatkan kemandirian ekonomi mereka.

"Bantuan tersebut disalurkan melalui Karang Taruna Kencana Bakti Desa Petani, Kabupaten Bengkalis," kata Manager PGPA Duri-Bekasap Chevron, Iwan Azof lewat pesan elektronik yang diterima, Minggu siang.

Ia mengatakan, selain 30.000 bibit ikan lele dumbo beserta pakannya, perusahaan juga memberikan bantuan lain yaitu 2.000 bibit ayam potong dan 500 ekor bebek petelur.

Pemberian bantuan diserahkan pada Sabtu (30/8) langsung di lokasi pertanian terpadu, Pematang Pudu, Duri, Bengkalis.

Setelah pemberian bantuan, kata dia, acara kemudian dilanjutkan dengan berbagai lomba khas 17 Agustus untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia.

Turut hadir dalam acara itu yakni ketua tokoh-tokoh masyarakat Suku Sakai, Giatno mewakili Koramil Mandau dan Pinggir, manajemen Chevron dan anggota masyarakat Sakai lainnya.

"Kumpulnya berbagai elemen menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi dan kebersamaan," kata dia.

Iwan Azof mewakili manajemen Chevron menyatakan apresiasinya kepada semua pihak yang hadir dan menyemarakkan acara hari itu.

Lomba-lomba tradisional seperti gasing, panjat pinang, dayung sampan, tarik tambang sengaja diadakan untuk meningkatkan kebersamaan sekaligus melestarikan budaya melalui permainan tradisional Indonesia.

Pertanian terpadu di Pematang Pudu merupakan salah satu program unggulan binaan Chevron di bidang pemberdayaan ekonomi. Program ini telah bergulir sejak tahun 2012.

Dalam mengembangkan program ini, kata dia, perusahaan bekerjasama dengan masyakarat Suku Sakai melalui peningkatan produktivitas lahan pertanian seluas sekitar 9 hektare dan kolam ikan seluas 3 hektare.

Saat ini, lanjut dia, pertanian terpadu telah melibatkan 12 petani, menghidupi 60 jiwa masyarakat Suku Sakai dan sudah menjadi proyek percontohan di wilayah lain.