Ini Cerita 20 Menit Ridwan Kamil "Nyasar" ke Bus Wartawan

id ini cerita, 20 menit, ridwan kamil, nyasar ke, bus wartawan

Ini Cerita 20 Menit Ridwan Kamil "Nyasar" ke Bus Wartawan

Oleh Wuryanti Puspitasari

Jakarta, (Antarariau.com) - Suatu siang di satu sudut Kota Bandung kala matahari bersinar terang di penghujung bulan Agustus.

Hari itu, Sabtu (30/8), beberapa pewarta dari Jakarta bergegas masuk ke dalam sebuah bis berukuran sedang.

Bis itu merupakan bagian dari rangkaian panjang mobil-mobil yang membawa rombongan Wakil Presiden Boediono dan Ibu Herawati Boediono.

Rangkaian mobil-mobil yang terparkir di depan Gedung Merdeka itu akan membawa rombongan Wapres Boediono kembali ke Bandara Husein Sastranegara, Bandung untuk nantinya kembali ke Jakarta.

Boediono dan rombongan datang dari Jakarta untuk menghadiri Peringatan Hari Konstitusi dan HUT ke-69 MPR-RI di Gedung Merdeka, Bandung.

Wakil Presiden datang menggunakan pesawat kepresidenan dan akan kembali menggunakan pesawat yang sama.

Saat semua pewarta sudah duduk di kursi masing-masing, tiba-tiba naiklah Walikota Bandung Ridwan Kamil ke atas bus.

Sontak, para pewarta sedikit kaget, pasalnya dari banyak mobil di rangkaian rombongan wapres, Ridwan Kamil naik ke dalam bus khusus wartawan yang notabene bukan untuk pejabat.

"Numpang ya," kata Ridwan Kamil yang kini namanya makin bersinar di media massa dan juga di media sosial.

"Silahkan pak wali, suatu kehormatan bapak mau duduk sebelahan sama kami," kata salah seorang kameramen TV nasional yang masih kaget karena Ridwan duduk di dekatnya.

Padahal, sesuai informasi yang para pewarta peroleh, dalam rangkaian itu, masih ada bus lain yang disediakan khusus untuk pejabat.

Sontak para pewarta langsung mendekati Ridwal Kamil dan mengajaknya berfoto bersama menggunakan kamera HP.

"Ayo pak kita selfie," kata para pewarta tersebut meminjam istilah kata yang sedang populer saat ini.

Ridwan Kamil, menyambut baik, bahkan dia ikut berpose di depan kamera tanpa terkesan ada jarak dengan para pewarta.

Usai ber"selfie" ria, para pewarta mulai mewawancarai Ridwan Kamil.

Saat itu, rangkaian mobil yang membawa rombongan wapres ke bandara sudah berjalan.

Dan karena seorang RI-2 mendapat keistimewaan pengosongan jalan (steril) maka para pewarta sadar dalam waktu singkat mereka akan tiba di bandara, sehingga waktu wawancara terbatas.

"Pak bagaimana jika bapak ditawari menjadi menteri di kabinet Jokowi? Pasalnya nama bapak juga banyak yang menyebut-nyebut," tanya seorang pewarta.

"Saya berterima kasih jika ada yang menominasikan atau menyebut nama saya, tapi saya mau fokus untuk bekerja sebagai Wali Kota Bandung sampai masa jabatan berakhir," katanya Ridwan.

"Tapi sebagai menteri kan bapak juga bisa tetap bekerja untuk rakyat?," tanya pewarta lainnya.

"Saya yakin, karena saya percaya semua akan indah pada waktu yang tepat," kata Ridwan lagi.

Ridwan juga menambahkan masih banyak yang ingin dia lakukan untuk Kota Bandung.

Setelah itu, di waktu yang kian terbatas pewarta juga bertanya tentang kenaikan BBM.

Ridwan hanya menjawab, itu semua tergantung kebijakan dari Pusat.

"Itu terserah dari pusat, saya di bawah mengikuti dan akan melakukan improvisasi," katanya.

Improvisasi yang dia maksud adalah membuat program-program yang akan memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam menghadapi kenaikan harga-harga.

"Misalnya bus gratis, lalu apartemen murah untuk rakyat yang dengan harga Rp60 juta saja," katanya.

Apartemen tersebut, kata dia, akan dibangun di lahan-lahan milik Pemerintah Kota Bandung.

"Nantinya apartemen tersebut bisa jadi hak milik, tapi syarat kepemilikan akan kita buat agar tepat sasaran dan

tidak disalahgunakan," katanya.

Pihaknya, kata Ridwan, juga membuat sistem rayon sehingga pelajar bisa bersekolah di dekat rumah.

"Dengan demikian tidak perlu ongkos dan bisa jalan kaki atau naik sepeda ke sekolah, jadi mengurangi biaya rumah tangga," katanya.

Selain itu, kata dia, banyak improvisasi yg akan dia lakukan untuk menyikapi kenaikan harga BBM.

Meski demikian, tambah dia, secara pribadi dia menilai pada saat ini belum saatnya terjadi kenaikan harga BBM.

"Kalau bagi saya, belum saatnya kenaikan harga BBM, mungkin nanti jika daya beli masyarakat sudah baik," katanya.

Dia berharap ada solusi lain agar APBN tidak mengalami kendala tanpa harus menaikkan harga BBM.

Sementara itu, rangkain mobil-mobil pembawa rombongan wakil presiden-pun tiba di Bandara Husein Sastranegara dan percakapan dengan Ridwal Kamil harus berakhir.

"20 menit bersama Ridwan Kamil berakhir sudah," kata salah seorang wartawan.