Barcelona, (Antarariau.com) - Sebuah penelitian yang dipresentasikan dalam pertemuan European Society of Cardiology (ESC) 2014, Minggu (31/8) menunjukkan, minuman energi dapat menyebabkan masalah jantung.
"Yang disebut "minuman energi" populer di klub-klub dansa dan sepanjang latihan fisik, orang-orang terkadang mengonsumsinya satu demi satu. Situasi ini menyebabkan sejumlah kondisi yang merugikan, seperti angina (nyeri dada), denyut jantung tak teratur dan bahkan kematian mendadak," ujar Profesor Drici.
Menurut dia, sekitar 96 persen minuman ini mengandung kafein, yang merupakan satu bahan terkuat yang bisa menyebabkan aritmia (denyut jantung terlalu cepat), dan berefek pada kemampuan jantung melakukan kontraksi serta menggunakan oksigen.
Selain itu, kata Drici, 52 persen minuman energi juga mengandung taurin, 33 persen glucuronolactone dan dua pertiga mengandung vitamin.
Untuk sampai pada temuan ini, Dr. Drici memaparkan studi yang dilakukan pada 2009 dan 2012 lalu di Perancis. Dalam studi ini, sekitar 15 ahli jantung termasuk, kardiolog, psikiater, neurolog dan psikolog berpartisipasi.
Mereka menemukan, konsumsi minuman energi di Perancis meningkat 30 persen antara 2009 dan 2011 sampai dengan lebih dari 30 juta liter.
Selama periode dua tahun, sebanyak 257 kasus efek samping dilaporkan kepada instansi kesehatan. 212 kasus di antaranya memiliki informasi yang memadai untuk dievaluasi.
Para ahli menemukan, 95 kasus ialah gejala kardiovaskular, 74 kasus menyangkut psikiatrik, dan 57 neurologis, kadang-kadang tumpang tindih dengan efek samping lainnya.
Kemudian, serangan jantung dan kematian mendadak terjadi setidaknya delapan kasus. Lalu, 46 orang mengalami gangguan pada irama jantungnya, 13 mengalami angina serta tiga lainnya menderita hipertensi.
"Kami menemukan "sindrom kafein" adalah masalah yang paling umum, terjadi pada 60 orang Hal ini ditandai dengan tingkat denyut jantung yang cepat (disebut takikardia), tremor, kecemasan dan sakit kepala..," ujar Dr. Drici seperti dilansir siaran publik European Society of Cardiology.
Dia mengatakan, kematian mendadak, aritmia dan serangan jantung merupakan efek samping terparah minuman energi sekalipun kejadiannya langka.
"Pencarian literatur kami menegaskan, kondisi ini dapat berhubungan dengan konsumsi minuman energi," katanya.
Dr. Drici menyarankan, penderita gangguan jantung termasuk aritmia, katekolaminergik, sindrom QT panjang dan angina harus menyadari potensi bahaya asupan besar kafein, yang merupakan stimulan yang dapat memperburuk kondisi mereka.
"Masyarakat umum perlu mengetahui apa yang disebut "minuman energi" sama sekali tidak diperlukan selama atau setelah latihan fisik.," saran dia.
Berita Lainnya
Hujan tak turun selama 61 hari, lima wilayah Bali masuk berstatus Awas kekeringan
02 October 2023 15:11 WIB
Awas, buang sampah sembarangan di Pekanbaru kena denda Rp5 juta
15 March 2022 6:21 WIB
Awas, ada potensi gelombang tinggi ekstrem capai sembilan meter di Laut Natuna Utara
31 December 2020 15:48 WIB
Awas, privasi dan keamanan siber terancam saat menggunakan VPN
24 October 2020 11:36 WIB
Awas, Operasi Pemburu Teking Covid-19 Riau dimulai
21 September 2020 6:38 WIB
Awas, kilat dan angin kencang di dua kawasan di DKI
19 November 2019 7:00 WIB
Awas, pengendara sambil merokok bakal langsung ditilang
23 October 2019 18:46 WIB
30 DPRD Dumai disumpah. Awas kalau korupsi
03 September 2019 14:53 WIB