Riau Inflasi 0,89 Persen Pada Agustus lalu

id riau inflasi, 089 persen, pada agustus lalu

Riau Inflasi 0,89 Persen Pada Agustus lalu

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Pusat Statistik menyatakan Provinsi Riau mengalami inflasi 0,89 persen dengan Indeks Harga Komsumsi 114,52 pada Agustus 2014.

"Bulan Agustus 2014, gabungan tiga kota di Provinsi Riau mengalami inflasi sebesar 0,89 persen," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Riau Zulkifli di Pekanbaru, Senin.

Inflasi di Riau dihitung dari menggabungkan tingkat inflasi di tiga kota besar, yakni Kota Pekanbaru, Dumai dan Tembilahan. Dari tiga kota tersebut, dua kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Pekanbaru sebesar 1,04 persen, diikuti oleh Dumai 0,65 persen.

"Sedangkan, Tembilahan mengalami deflasi sebesar 0,05 persen," katanya.

Laju inflasi tahun kalender Riau kini sebesar 3,77 persen dan laju inflasi tahunan (year on year/y-o-y) sebesar 5,69 persen.

Ia menjelaskan inflasi pada bulan Agustus terjadi karena adanya peningkatan indeks pada harga enam kelompok pengeluaran, dengan inflasi tertinggi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 1,43 persen. Diikuti oleh kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 1,35 persen, kelompok bahan makanan sebesar 1,13 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,92 persen, kelompok sandang 0,79 persen, kelompok kesehatan 0,77 persen.

"Sedangkan, kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 0,07 persen," katanya.

Komoditas yang memberi andil terbesar terjadinya inflasi di Riau diantaranya dari tarif listrik, tarif uang sekolah mulai dari SD hingga SMA, beras, cabai merah, nasi dengan lauk, bawang merah, dan sewa rumah.

"Seperti inflasi di Kota Pekanbaru, tarif listrik sangat mempengaruhi inflasi karena konsumsi di Pekanbaru lebih besar dibandingkan daerah lainnya," katanya.

Ia menambahkan, inflasi Kota Pekanbaru berada pada posisi ke tiga di Sumatera di bawah Kota Tanjung Pandan yang mencapai 1,98 persen dan Padang 1,83 persen.