Pekanbaru, (Antarariau.com) - PT Pertamina (Persero) Marketing Branch Riau Sumbar melakukan penguncian terhadap pengguna gas elpiji tabung subsidi 3 kilogram di Provinsi Riau, supaya tidak terjadi migrasi besar-besaran menjelang kenaikan harga gas elpiji non subsidi 12 kilogram.
"Kalau untuk mencegah migrasi, kami sudah melakukan upaya seperti mengunci pengguna gas elpiji 3 kilogram dan tidak melakukan penambahan alokasi, sehingga alokasinya stabil," ujar Sales Representatif Domestic Gas Pertamina Riau Sumbar Donny Brilianto di Pekanbaru, Senin.
Namun, lanjut dia, sampai saat ini pihaknya tidak mengetahui kapan waktu pastinya gas elpiji tabung berwarna biru 12 kilogram yang merupakan barang yang tidak disubsidi perintah dan akan dinaikan oleh Pertamina.
Meski demikian, pihaknya sudah melakukan berbagai arahan seperti memberikan sosialisasi pengunaan gas elpiji 12 kilogram terkait peruntukan, kemudian memasang spanduk di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang merupakan tempat penjualan gas elpiji tersebut.
Spanduk yang di pasang pada SPBU-SPBU di Riau berbunyi "SPBU ini menyediakan gas elpiji 12 kilogram (elpiji non subsidi)" serta himbauan di setiap tabung elpiji berwarna biru yang berisi dalam rangka meningkatkan pelayanan PT Pertamina akan menaikkan harga secara berkala.
Data terakhir PT Pertamina (Persero) Marketing Branch Riau Sumbar menyebutkan, konsumsi gas elpiji subsidi 3 kilogam di Provinsi Riau sekitar 100 ribu tabung per hari dan konsumsi elpiji non subsidi 12 kilogram sekitar 7.000 tabung per hari,
"Tapi kita sekarang menunggu. Sedangkan langkah-lankah yang kita lakukan itu, hanya bersifat antisipatif aja. Kalau ada yang bertanya kapan elpiji naik?, kita tidak tahu. Naik atau tidak kita tunggu dari pusat (Pertamina)," katanya.
Menurut Donny, dalam waktu dekat pihaknya akan memberikan sosialisasi ke tingkat agen gas elpiji dan pangkalan resmi, supaya mereka tidak melayani masyarakat yang datang dengan membawa tabung gas elpiji 12 kilogram untuk ditukar dengan gas elpiji 3 kilogram.
"Logikanya, bila seseorang mau mengubah dari gas elpiji 12 kilogram ke 3 kilogram, pasti dia akan membawa tabung untuk di tukar. Maka dari itu, kita tidak memberi sosialisasi ke lembaga penyalur dan mempunyai informasi tersebut," ucapnya.
Rizal Harahap (41), seorang warga yang tinggal di kawasan Panam, Pekanbaru mengatakan, dalam beberapa bulan terakhir voume gas elpiji subsidi 3 kilogram yang dibeli dari warung sudah tidak sesuai lagi dengan ini sebenanya.
"Kami mencurigai kalau volume elpiji 3 kilogram sudah tidak utuh lagi atau sudah dioplos oleh okunum tertentu karena pada dalam sebulan terakhir muncul recana Pertamina untuk menaikan harga jual gas elpiji 12 kilogram," katanya.
Berita Lainnya
Pertamina tambah suplai elpiji bersubsidi 3 kg amankan stok hingga Lebaran
26 March 2024 15:01 WIB
Polda Riau pastikan pasokan BBM dan elpiji subsidi aman jelang pemilu
08 February 2024 12:59 WIB
Stok elpiji langka di Dumai, ini yang dilakukan Dinas Perdagangan
06 February 2024 15:37 WIB
Pertamina Patra Niaga bersama Kejaksaan kolaborasi kawal proyek PSN terminal elpiji
08 November 2023 14:09 WIB
Anggota Komisi VII DPR nilai perlu gotong royong tangani soal elpiji subsidi
05 August 2023 11:12 WIB
Stok elpiji 3kg aman di Riau, tidak ada pengurangan quota
31 July 2023 7:27 WIB
Pertamina gandeng pemda pantau penggunaan elpiji subsidi 3 kilogram untuk usaha
21 June 2023 13:10 WIB
Pemerintah sebut subsidi elpiji secara tepat sasaran beri manfaat warga miskin
12 May 2023 15:00 WIB