Penjualan Sapi Kurban Pekanbaru Mulai Meningkat

id penjualan sapi, kurban pekanbaru, mulai meningkat

Penjualan Sapi Kurban Pekanbaru Mulai Meningkat

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Penjualan sapi kurban di Kota Pekanbaru, Riau, mulai menunjukan peningkatan meski pelaksanaan Idul Adha masih berjarak satu bulan lagi.

"Sejak akhir bulan Juli lalu penjualan sapi kurban mulai meningkat dan sakarang makin bertambah," kata seorang peternak sapi, Buyadi (60), di Pekanbaru, Selasa.

Ia mengatakan rata-rata penjualan sapi dalam sehari bisa mencapai empat hingga 10 ekor. Pembelinya mayoritas warga Kota Pekanbaru untuk berkurban di masjid.

"Satu hari itu pernah juga terjual 11-14 ekor sapi," katanya.

Buyadi mengatakan harga sapi untuk kurban pada tahun ini naik sekitar 10 persen dibandingkan tahun lalu.

Harga sapi yang paling banyak diminati dengan berat daging 45-60 kilogram kini harganya sekitar Rp11,7 juta hingga Rp12 juta, naik sebesar Rp1 juta dibandingkan tahun lalu.

"Kenaikan tidak bisa dihindari karena harga bakalan sapi tahun ini naik," ujarnya.

Meski begitu, ia mengatakan permintaan sapi tetap tinggi di Pekanbaru. Bahkan, banyak pedagang sapi musiman yang mendatangkan sapi dari luar Riau.

"Tahun lalu saya bisa menjual sekitar 120 ekor sapi kurban. Semoga tahun ini juga terjual semua," katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Peternakan dan Pertanian Provinsi Riau Zailani Arifsyah mengatakan kebutuhan hewan kurban, khususnya sapi, terus meningkat setiap tahun. Khusus untuk sapi, kebutuhan untuk kurban tahun ini sekitar 23.000, naik 2.000 ekor dibandingkan dengan tahun lalu. Disnak Provinsi Riau memperkirakan kebutuhan itu belum bisa dipenuhi dari produksi petani Riau.

Dia mengatakan sekitar 3.000 ekor sapi didatangkan oleh pedagang dari luar daerah untuk memenuhi kebutuhan Idul Adha. "Sebanyak 3.000 ekor sebagian besar dari Sumatera Barat, Lampung, dan Sumatera Utara," katanya.

Karena itu, ia mengatakan pihaknya mulai memperketat pengawasan tata niaga hewan kurban, khususnya yang masuk dari luar daerah itu, untuk memenuhi tingginya permintaan menjelang Idul Adha mendatang.

"Kami sudah menginstruksikan agar pemerintah kabupaten dan kota untuk melakukan pengawasan di jalur-jalur masuk hewan kurban dari luar daerah," katanya.

Ia mengatakan pengawasan tata niaga hewan kurban bekerja sama dengan Badan Karantina Pertanian. Pemeriksaan, katanya, bisa dilakukan terhadap kendaraan yang mengangkut hewan ternak, baik yang menggunakan truk maupun apabila ada yang melalui kapal.

"Hewan yang dijual untuk kurban harus ada surat keterangan sehat dari Dinas Peternakan dan dokter hewan," katanya.