Menperin: Industri Dorong Perekonomian Indonesia

id menperin industri, dorong perekonomian indonesia

Menperin: Industri Dorong Perekonomian Indonesia

Jakarta, (Antarariau.com) - Menteri Perindustrian (Menperin) menyatakan industri menjadi pendorong ekonomi Indonesia yang sangat strategis, bahkan dalam lima tahun terakhir, telah berkontribusi sekitar 21 persen terhadap PDB dengan tingkat pertumbuhan 6 persen per tahun.

"Karena itulah pemerintah merasa bahwa pengawasan keamanan di beberapa perusahaan dan kawasan industri sangat diperlukan," kata Menperin di Jakarta, Selasa, saat memberikan sertifikat Obyek Vital Nasional Sektor Industri (OVNI) kepada 49 perusahaan industri dan 14 kawasan industri.

Penyerahan sertifikat tersebut merupakan bentuk publikasi dan pengakuan status industri atau kawasan industri yang dianggap layak mendapatkan perlindungan dari sisi pengamanan sesuai SK Menteri Perindustrian No. 466/2014.

Menperin mengharapkan dengan adanya jaminan tersebut para investor bisa lebih nyaman dalam menjalankan bisnisnya. "Secara hukum juga ada dukungan Polri untuk menjaga keamanan industri dan kawasan industri sehingga industri kedepan bisa berkembang lebih baik," kata dia.

Pertumbuhan industri dipengaruhi tingkat keamanan dan kenyamanan berinvestasi di Indonesia. Tapi di sisi lain sangat disokong infrastruktur, kebijakan fiskal, dan energi.

Oleh karena itu, menurut dia, pengamanan terhadap OVNI menjadi hal krusial.

Pengamanan yang dilakukan kepolisian disesuaikan kepada nilai investasi, luas lahan, jumlah karyawan, dan faktor lain sesuai SKEP 738/2005 tentang Sistem Pengamanan Obyek Vital Nasional.

"Perasaan aman pemilik modal dan pekerja diharapkan bisa meningkatkan produktivitas," kata Menperin.

Presiden Direktur PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Kusnan Rahmin menyambut baik dengan ditetapkannya RAPP sebagai salah satu OVNI.

"Penyerahan sertifikat OVNI ini sangat baik bagi industri strategis di Indonesia. Dengan adanya penetapan melalui Surat Keputusan Menteri Perindustrian no 466/2014 kepastian usaha bagi investor dapat lebih terjamin. Kami berharap perusahaan dapat lebih produktif lagi membawa produk Indonesia di pasar global," ujar Kusnan.

Saat ini, RAPP memiliki kapasitas produksi untuk pulp 2,8 juta ton dan untuk kertas 820.000. Kusnan menambahkan dengan adanya jaminan perlindungan bisnis yang kondusif ini perusahaan menargetkan penambahan tujuan ekspor ke Uni Eropa.

"Melalui Grup APRIL, saat ini PaperOne telah diekspor ke 75 negara yang tersebar di Asia, Pacific, Australia dan China. Kami akan coba perbesar penetrasi pasar ke Uni Eropa," kata Kusnan.