Bangkinang, (Antarariau.com) - Ternak sapi di Desa Suka Mulya, Kabupaten Kampar, berkembang cukup pesat. Saat ini ada sekitar 297 ekor dari jumlah petani ternak 97 orang yang melakukan pengembangbiakan sapi melalui penerapan teknologi Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik dari jenis induk sapi bali dikawinkan dengan sapi simental, limousine dan brahma.
Salah satu kelompok Peternak Sapi Muda Tani yang diketuai Sudaryanto bersama Joko Wahono (sekretaris) dan Rubiyo (Bendahara) membentuk kelompok sejak tahun 2009 sebanyak 25 orang. Awalnya mereka memelihara sebanyak 50 ekor sapi Bali, sampai saat ini berjumlah 92 ekor.
Kemudian mereka mencoba mengembangbiakkan sapi bali itu dengan cara inseminasi buatan atau kawin silang Sapi Bali dengan Sapi Simental, Sapi Bali dengan Limmousine atau Sapi Bali dengan Brahma.
Hasilnya sangat mengagumkan, tinggi jangkung, berbodi montok dan padat serta memiliki nilai jual cukup menggiurkan. Anaknya yang baru lahir umur dua bulan saja sudah bernilai Rp5 juta sementara sapi bali murni mungkin baru seharga Rp1 juta. Sedangkan yang sudah berumur 6 tahun harga jualnya mencapai Rp25 juta.
Soal pakan kata Joko Wahono, tidak sulit mendapatkannya, cukup dengan rerumputan atau rumput gajah, pakan selingan dengan memberi dedak bercampur konsentrat, ia mengaku sangat senang mengembangbiakan sapi dengan cara IB itu. “Keuntungannya jauh lebih banyak daripada jenis sapi bali biasa, sapi-sapi ini awalnya kami pelihara dengan induk sapi bali, dengan adanya Iptek maka kami manfaatkan ilmu itu, dan alhamdulillah hasilnya sangat mengagumkan,” ucap Joko penuh semangat.
“Penerapan Ilmu Teknologi dengan inseminasi buatan untuk ternak sapi ini kawin silang antara bibit sapi bali dengan simental, atau dengan brahma dan limousine sangat mengagumkan, luar biasa, bentuk badannya besar dan lebar, tinggi jangkung, jenis sapi hasil IB ini dapat berkembangbiak dengan baik,” kata Nurhasani yang turut memeriahkan kegiatan Harganas XXI dengan membuka Bazar Ternak di Desa Suka Mulya, Selasa (2/9).
Ia katakan, inilah manfaat ilmu dan teknologi, IB tidak saja membantu peternak mengembangbiakan ternaknya dengan hasil maksimal, tetapi juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
“Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik adalah suatu cara atau teknik memasukkan sperma sapi jantan yang telah dicairkan dan telah diproses terlebih dahulu ke dalam saluran alat kelamin betina menggunakan metode dan alat khusus ‘insemination gun‘,” jelasnya.
IB lanjut Nurhasani, dapat memperbaiki mutu genetika ternak, tidak mengharuskan pejantan unggul untuk dibawa ketempat yang dibutuhkan sehingga mengurangi biaya, mengoptimalkan penggunaan bibit pejantan unggul secara lebih luas dalam jangka waktu lama. Selain itu meningkatkan angka kelahiran dengan cepat dan teratur serta mencegah penularan/penyebaran penyakit kelamin.
“Kita patut berbangga melihat kesuksesan peternak di Desa Suka Mulya ini, sebab mereka sudah banyak mendapatkan ilmu dan teknologi bekerjasama dengan petugas Suratman, Dinas Peternakan pada UPTD Bangkinang,” jelasnya.
Hj Eva Yuliana menyempatkan diri meninjau kandang bazar ternak milik warga Desa Suka Mulya itu selepas dibukanya secara resmi Peringatan Hari Keluarga Nasional sempena dengan kegiatan HUT TNI ke-69. (Adv)
Berita Lainnya
Menparekraf Sandiaga Uno tawarkan melukat ke 35 ribu peserta WWF-10 di Bali
20 April 2024 16:38 WIB
Timnas basket U-18 putri kembali jalani TC di Bali pada 29 April
20 April 2024 11:44 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno sebut Pulau Bali belum 'overtourism'
19 April 2024 15:44 WIB
Sebar foto dugaan selingkuhan suami, istri TNI ini jadi tersangka
15 April 2024 16:10 WIB
Pertamina bangun jaringan air bersih yang mampu suplai 200 KK di Desa Ulakan Bali
02 April 2024 12:58 WIB
Indonesia undang 44 pemimpin negara untuk hadiri Forum Air Sedunia di Bali
28 March 2024 15:46 WIB
Riset ungkap terjadi lonjakan permintaan properti oleh WNA di Badung, Bali
26 March 2024 15:51 WIB
Dispar: Penggunaan Bali jadi latar film bisa bantu promosi objek pariwisata
23 March 2024 13:44 WIB