PBB, New York, (Antarariau.com) - Lembaga kemanusiaan PBB memperkirakan situasi keamanan yang memburuk di Libya telah mempengaruhi hampir dua juta orang di seluruh negeri itu, kata seorang juru bicara PBB kepada wartawan di Markas PBB, New York.
"Kantor bagi Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OSCHA) menyatakan situasi keamanan yang memburuk telah menyebar dari Bandar Udara Internasional Tripoli dan sekitarnya ke daerah lain di negeri tersebut," kata Juru Bicara PBB, Stephane Dujarric, dalam taklimat harian.
"Walaupun informasi kemanusiaan yang tersedia terbatas, sebanyak dua juta orang telah terpengaruh oleh konflik itu," tambah Dujarric.
Juru bicara tersebut menyatakan berbagai lembaga PBB dan mitra nasional sedang menilai kebutuhan kemanusiaan dan telah mengidentifikasi bahan bakar, air, listrik, perlindungan, layanan kebersihan, perawatan kesehatan dan dukungan bagi mitra sebagai prioritas utama reaksi tanggap-darurat.
Ia juga mengutip OCHA bahwa "rencana reaksi awal sedang dikembangkan," demikian laporan Xinhua.
"Pemerintah Libya, Masyarakat Bulan Sabit Merah Libya, beberapa organisasi lokal dan internasional sedang berusaha menanggapi kebutuhan kemanusiaan tapi upaya mereka telah terpengaruh oleh kurangnya sumber daya dan akses. Kebanyakan organisasi internasional saat ini beroperasi dari Tunisia," jelas dia.
Libya telah menyaksikan peningkatan drastis kerusuhan sejak kemelut 2011, yang menggulingkan Muammar Gaddafi, dan peralihan politiknya sejak itu telah dinodai oleh pertempuran tanpa akhir antara faksi agama dan sekuler.
Sejak 13 Juli, Tripoli telah menyaksikan bentrokan berdarah antara kelompok agama fanatik dan milisi pro-sekuler. Keduanya berusaha menguasai Bandar Udara Internasional Tripoli.
Konflik itu telah menyebar ke kota besar lain seperti Benghazi, Gharyan dan Zawiya. Pada 23 Agustus, petempur fanatik menyatakan mereka telah menguasai Bandar Udara Internasional Tripoli, salah satu kubu utama bagi milisi pro-sekuler. Sementara itu, di Kota Terbesar kedua, Benghazi, pasukan fanatik telah merebut hampir 80 persen daerah tersebut.
Pada 27 Agustus, Dewan Keamanan PBB mensahkan resolusi mengenai Libya, yang menyerukan "gencatan senjata segera" di negeri itu dan perluasan sanksi hingga meliputi mereka yang terlibat dalam kerusuhan di sana.
Berita Lainnya
Ahli waris dua honorer Disdukcapil Siak dapatkan santunan Rp293,5 juta
16 February 2023 17:43 WIB
Pemerintah yakin target produksi sebanyak dua juta sepeda motor listrik bisa tercapai
02 November 2022 17:02 WIB
Dua perampok Rp303 juta di Inhu ditangkap di Sumsel
28 January 2022 14:36 WIB
KPK kembali tangkap dua pihak dan amankan bukti uang ratusan juta rupiah hasil OTT Bekasi
06 January 2022 17:28 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit optimis target vaksinasi dua juta per hari tercapai
11 September 2021 14:43 WIB
Wow, kurir narkoba lintas negara di Pekanbaru dapat upah Rp50 juta
08 March 2021 20:24 WIB
Optimalkan tambak terlantar, KKP bidik peluang ekspor udang sebesar dua juta ton
06 March 2021 16:27 WIB
Mencoba kabur, dua perompak ratusan juta di perairan Inhil dihadiahi timah panas
04 March 2021 18:49 WIB