BMKG: El Nino Masih Lemah di Riau

id bmkg el, nino masih, lemah di riau

BMKG: El Nino Masih Lemah di Riau

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan dampak El Nino di wilayah Provinsi Riau masih lemah, dan belum mengganggu kondisi iklim setempat.

"Kondisi cuaca saat ini masih normal, dimana sebagian besar wilayah Riau masih memasuki masa pancaroba atau peralihan cuaca dari kemarau ke hujan," kata Analis BMKG Stasiun Meteorologi Pekanbaru Moh Ibnu Amiruddin kepada Antara, Jumat.

Ibnu mengatakan menurut data musim pancaroba yang terjadi saat ini menyebabkan cuaca cukup tak menentu, mulai dari suhu udara panas, hingga hujan dengan intensitas singan-sedang dengan volume yang lebih kecil dibandingkan saat musim hujan.

Dia mengatakan sebelumnya pada Juni hingga Juli sebagian besar wilayah di Riau mengalami musim kemarau yang rentan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

Namun sejak Agustus hingga September ini, lanjut kata dia, Riau memasuki musim pencaroba atau peralihan dari kemarau ke hujan.

Diperkirakan, kata Ibnu, pancaroba akan terjadi hingga awal Oktober.

Dengan demikian, lanjutnya, bulan depan secara umum Riau akan memasuki musim hujan dimana durasi dan waktu terjadinya hujan akan lebih sering dibandingkan saat ini.

"Sementara mengenai El Nino, sejauh ini masih lemah di Riau. Belum memberikan dampak papun," katanya.

Ibnu menjelaskan, saat ini masyarakat hanya harus mewaspadai kondisi cuaca tak menentu saat pancaroba.

"Yang harus diwaspadai adalah kondisi kesehatannya karena biasanya pancaroba dapat berpotensi mengganggu kesehatan manusia," katanya.

Dalam beberapa pekan terakhir, di Ibu Kota Provinsi Riau, Pekanbaru, menurut pantauan kerap mengalami panas yang berlebih hingga terasa "menyengat" di kulit.

Namun Ibnu mengatakan, kondisi suhu udara di Pekanbaru saat ini masih normal maksimal berada pada 34 derajat Celsius.

Sementara itu hasil pantauan juga, di wilayah Pekanbaru juga kerap terjadi hujan secara tiba-tiba, bahkan diiringi dnegan cuaca panas.

Menurut Ibnu hal itu biasa terjadi saat pancaroba atau peralihan musim dari kemarau ke musim hujan.