Pekanbaru, (Antarariau.com) - PT Pertamina Marketing Branch Riau Sumbar mengeluarkan daftar harga eceran gas elpiji nonsubsidi 12 kilogram yang dijual di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Riau, termahal terdapat di Kepulauan Meranti seharga Rp142.500 per tabung.
"Untuk SPBU di provinsi ini paling mahal berada di Kepulauan Meranti seharga Rp142.500 per tabung dan paling murah di Kota Dumai Rp114.400 per tabung," kata Sales Representatif Domestic Gas Pertamina Riau Sumbar Donny Brilianto di Pekanbaru, Senin.
Menurutnya, harga elpiji 12 kilogram tersebut sedikit lebih tinggi yang dijual para agen di Kabupaten Kepulauan Meranti dengan harga Rp138.500 per tabung, namun lebih murah dibanding yang dijual di pangkalan resmi setempat.
Kemudian diikuti SPBU di Kabupaten Indragiri Hilir seharga Rp140.500 per tabung, SPBU di Kabupaten Indragiri Hulu Rp132.500 per tabung, SPBU Kabupaten Kuantan Singingi Rp130.000 per tabung, SPBU di Pulau Bengkalis Rp132.500 per tabung dan SPBU di Kabupaten Rokan Hulu Rp131.100 per tabung.
SPBU di Kabupaten Bengkalis seharga Rp128.000 per tabung, SPBU di Kabupaten Siak Rp128.000 per tabung, SPBU di Kabupaten Rokan Hilir Rp124.000 per tabung, SPBU di Kabupaten Pelalawan seharga Rp123.000 per tabung.
"Untuk SPBU di Kabupaten Kampar seharga Rp121.500 per tabung dan SPBU di Kota Pekanbaru dengan harga Rp117.100 per tabung," ucapnya.
Berdasarkan data terakhir pihaknya menyebut, jumlah agen elpiji nonsubsidi 12 kilogram di Riau sebanyak 18 agen dan sekitar 100 sub agen, sembilan agen dan sekitar 30-an sub agen di antaranya berada di Pekanbaru dengan total konsumsi sekitar 7.000 tabung per hari.
Dari total 140 unit SPBU di provinsi tersebut, terdapat 12 unit SPBU yang menjual elpiji nonsubsidi 12 kilogram dan 13 unit SPBU menjual elpiji subsidi 3 kilogram untuk melakukan stabilisasi harga atas kemungkinan terjadinya gejolak harga.
"Alasan kami menunjuk "outlet" di SPBU, murni sebagai stabilisator harga dan hanya berada di tempat-tempat yang strategis untuk mengatisipasi kelangkaan. Paling banyak itu, SPBU yang berada di Pekanbaru karena kami melihat efektifitas," ujar Donny
PT Pertamina sebelumnya telah menaikkan harga gas elpiji nonsubsidi 12 kilogram terhitung 10 September 2014 sebesar Rp1.500 per kilogram akibat terus melemahnya nilai tukar rupiah, sehingga menimbulkan tingginya harga Liquefied Petroleum Gas (LPG) di pasar internasional.
Sementara itu, Senior Supervisor External Relation Pertamina Marketing Operation Region I Sumbagut Fitri Erika mengatakan, dengan kenaikan tersebut maka harga jual rata-rata gas elpiji 12 kilogram menjadi Rp7.569 per kilogram dari sebelumnya Rp6.069 per kilogram.
Pertamina menyatakan harga jual tersebut masih jauh di bawah harga keekonomian karena berdasarkan rata-rata "contract price aramco y-o-y" Juni 2014 tercatat sebesar 891,78 dolar AS per metric ton dengan kurs Rp11.453 per dolar AS.
"Ditambah komponen biaya seperti "transport, filing fee, margin agen" dan pajak, maka harga keekonomian elpiji 12 kilogram saat ini, seharusnya Rp15.110 per kilogram atau Rp181.400 per tabung," ucapnya.
Berita Lainnya
Mendag Zulkifli Hasan cek SPBU nakal di rest area jalan Tol Jakarta-Cikampek
23 March 2024 16:01 WIB
KKP bangun fasilitas SPBU nelayan di Kalaju Samber-Binyeri Biak
19 October 2023 11:48 WIB
Hari Pelanggan Nasional, Pertamina komitmen tingkatkan kualitas layanan di SPBU
04 September 2023 16:50 WIB
Pertamina menjaga energi tetap menyala di hari raya Idul Fitri 1444 H
28 April 2023 11:43 WIB
Pemkot Bandarlampung lakukan uji tera SPBU di sepanjang jalur mudik
05 April 2023 14:05 WIB
SPBU Riau mulai terapkan QR Code untuk solar bersubsidi besok
27 March 2023 20:29 WIB
Pertamina umumkan penyesuaian harga Pertamax dan Dex di Riau
01 February 2023 12:15 WIB
Teten ingin layanan SPBU nelayan bisa diperluas hingga ke 250 lokasi
26 December 2022 14:58 WIB