Siswa SD Kuntu Kampar Belajar Sambil Lesehan

id , siswa sd, kuntu kampar, belajar sambil lesehan

  Siswa SD Kuntu Kampar Belajar Sambil Lesehan

Bangkinang, (Antarariau.com) - Tragedi memilukan di dunia pendidikan kembali ditemukan di Kabupaten Kampar yakni di SDN 008 Kuntu, Desa Kuntu Darussalam, Kecamatan Kampar Kiri, dimana akibat kekurangan ruangan kelas maka disulaplah tempat parkir dan perumahan guru jadi ruang kelas.

Tempat parkir yang berukuran 4 x 8 meter disulap jadi ruang belajar yang berdinding papan seberan dan triplek bekas dan ditempati anak didik kelas II/a dengan jumlah anak didik 23 orang.

Sedangkan dari enam unit perumahan guru yang masuk kategori bangunan tua di kompleks SDN 008 tersebut, tiga unit diantaranya juga disulap jadi ruang kelas dan masing-masing kelas berukuran 3 x 4 meter.

Tiga ruang kelas sulapan tersebut masing-masing dijadikan ruang belajar untuk kelas III/a dengan jumlah siswa sebanyak 23 orang, untuk kelas III/b dengan jumlah siswa sebanyak 23 orang dan untuk ruang kelas II/b dengan jumlah siswa juga sebanyak 23 orang.

Tempat parkir yang disulap jadi ruang kelas tersebut juga dilengkapi dengan meja dan kursi yang kondisinya juga sudah pada reot dimakan usia.

Sedangkan pada tiga ruang kelas sulapan yang masing-masing berukuran 3 x 4 meter tersebut, anak didik atau para siswa belajar dengan meja belajar berupa “geha panjang” (meja panjang) setinggi meja duduk “oshin” yang setiap geha panjang ditempati empat siswa dan dalam mengikuti proses belajar para siswa duduk secara lesehan, atau tepatnya duduk dilantai.

Parahnya lagi pada ketiga ruang kelas sulapan tersebut kondisinya terasa pengap, panas dan ruangan tanpa ventilasi dan diperparah lagi atap ruangan berupa zeng tanpa plafon.

Kondisi memprihatinkan di SDN 008 Kuntu, Kecamatan Kampar Kiri tersebut dilaporkan Kepala SDN 008 Kuntu, Ismail, S.Pd kepada Amir Tim Safari Dakwah Pembangunan (SDP) Pemkab Kampar, Ir. H. Anizur Ilyas, M.Si yang meninjau langsung kondisi SDN 008 tersebut bersama tim SDP Kabupaten dan Tim SDP Kecamatan Kampar Kiri yang terdiri dari Kepala UPT Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Kampar Kiri, Drs. Emtua Darusman dan Kepala Desa Kuntu Darussalam, Maldanis pada Sabtu kemaren (13/9).

Ditambahkan Ismail, S.Pd bahwa kompleks SDN 008 Kuntu tersebut berada pada lahan seluas 11400 meter dengan ukuran lahan panjang 112 meter dan lebar 110 meter.

SDN 008 ini didirikan sekitar tahun 1982 dengan ciri khas pada ruang kelas dilengkapi ventilasi kawat yang tembus pandang. Jumlah anak didik di SDN 008 Kuntu tersebut saat ini sebanyak 236 orang.

Ruang kelas 6, rumbel 10 dan itu berarti rumbel kurang 4. Makanya sebagai pelengkap rumbel digunakanlah tempat parkir dan 3 unit ruang perumahan guru.

Jumlah guru atau tenaga pendidik di SDN 008 sebanyak 14 orang termasuk kepala sekolah. Status tenaga pendidik 7 orang PNS, 6 orang honor komite dan 1 orang berstatus kontrak.

Ditambahkan Ismail yang didampingi Kepala UPT Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat, Drs. Emtua Darusman dan Kades Kuntu Darussalam, Maldanis bahwa upaya berupa usulan pembangunan tambahan ruang kelas telah diajukan sejak lama dan sudah disampaikan kepada pihak berkompeten beberapa kali.

Namun dalam realitanya hingga saat ini belum terealisasi. Sementara itu secara totalitas bangunan yang ada juga terus dimakan usia. Untuk itu, diharapkan kepada semua pihak berkompeten dan peduli pendidikan agar membantu memperjuangkan pembangunan tambahan ruang kelas dan melakukan rehab bangunan agar sekolah dasar tertua di Kuntu ini dapat menjadi sekolah yang membanggakan bagi generasi muda dan anak bangsa kedepan, khususnya bagi anak didik diwilayah Kuntu.

Amir Tim Safari Dakwah Pembangunan Kabupaten Kampar, Ir. H. Anizur Ilyas, M.Si usai meninjau langsung kondisi ruang kelas yang berdinding papan seberan dan tiga ruang kelas dengan meja oshin dan ketika belajar siswa duduk lesehan di kompleks SDN 008 tersebut ketika ditemui mengungkapkan rasa keprihatinannya.

“Kita prihatin melihat ada ruang kelas yang berdinding papan seberan, serta saya melihat langsung tiga ruang kelas yang siswanya ketika belajar duduk lesehan dan menulis diatas meja geha panjang dengan kondisi ruangan yang sempit dan terasa agak pengab dan panas karena kurangnya ventilasi ruangan”, ujar Anizur Ilyas seraya menambahkan karena ruang yang sempit, panas dan kurang ventilasi dapat dipastikan siswa atau anak didik tidak merasa nyaman dalam mengikuti proses belajar dan mengajar.

Selaku Amir tim SDP Pemkab Kampar, saya akan laporkan langsung kondisi memprihatinkan ini kepada Bupati Kampar dan sekaligus menyampaikan tembusan laporan kepada instansi terkait. Temuan lapangan dari hasil penampungan aspirasi masyarakat yang ditindaklanjuti tim SDP Kabupaten Kampar dengan melihat langsung realita yang ada merupakan bagian tak terpisahkan dari tujuan dilaksanakannya kegiatan SDP oleh Pemkab Kampar, papar Ir H Anizur Ilyas. (Adv)