Pekanbaru, (Antarariau.com) - Sejumlah warga di Kota Pekanbaru, Riau, mulai terlihat banyak yang mengenakan masker di luar ruangan akibat asap kebakaran lahan dan hutan makin pekat menyelimuti kota tersebut.
"Asap makin tebal. Sudah pakai masker saja masih terasa asapnya," kata Supriyanto (70), seorang warga di Pekanbaru, Selasa.
Sejumlah warga lainnya mengeluhkan asap makin pekat menyelimuti Kota Pekanbaru sejak Senin (15/9) malam. Warga mulai mengeluhkan polusi asap yang bisa mengganggu kesehatan seperti iritasi pada mata dan saluran pernafasan.
"Makin malam asap terasa makin pekat, dan buat nafas agak sesak ketika kita di luar rumah kalau tak pakai masker," kata seorang warga, Ujang (28).
Keluhan serupa juga dikatakan oleh Riana Handayani (31), yang juga warga, bahwa asap membuat jarak pandang pada malam hari makin pendek. Asap menyelimuti udara sehingga Pekanbaru bagai tertutup kabut yang menyesakan pernafasan.
"Saya heran kenapa masih saja orang ada yang membakar, seperti tidak kapok-kapok membuat masyarakat susah," keluhnya.
Ia berharap pemerintah dan aparat kepolisian menindak tegas siapapun yang menyebabkan kebakaran dan polusi asap. "Penegakan hukum jangan kendor dan tebang pilih," harapnya.
Sebelumnya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan asap akibat kebakaran lahan dan hutan yang terjadi di wilayah Sumatera, khususnya dari Provinsi Riau dan Sumatera Selatan, sudah terbawa angin hingga mencemari udara di Singapura dan sebagian Malaysia.
"Di Sumatera angin menuju ke utara dan timur laut sehingga asap dari Sumatera Selatan menyebar ke wilayah Riau. Bahkan asap dari Riau dan Sumsel menyebar ke Singapura sehingga menyebabkan Indeks Standar Pencemaran Udara di Singapura dan sebagian Malaysia naik menjadi sedang atau moderate," kata Sutopo Purwo Nugroho.
Berita Lainnya
Mesir, PBB: Israel harus akhiri pelanggaran terhadap warga sipil di Jalur Gaza
22 April 2024 16:19 WIB
Tim satgas penanganan Gunung Ruang terus evakuasi warga di radius bahaya
22 April 2024 10:29 WIB
PT NPM tetap garap lahan, warga Olak kembali datangi Kantor Bupati Siak
18 April 2024 19:29 WIB
BNPB: 1.585 orang warga harus dievakuasi pasca-erupsi Gunung Ruang, Sulawesi Utara
18 April 2024 14:30 WIB
TNI terima 235 pucuk senjata rakitan dari warga perbatasan RI-RDTL
17 April 2024 13:17 WIB
Warga perbatasan RI-Timor Leste serahkan senjata M16 A1 beserta amunisi kepada TNI AD
15 April 2024 12:41 WIB
Pasukan Israel tangkap 50 warga Palestina di Tepi Barat selama Idul Fitri
13 April 2024 12:00 WIB
Kepri imbau warga waspadai penyakit ISPA saat Lebaran
11 April 2024 20:10 WIB