49 Kasus Aids Pekanbaru Seorang Meninggal

id 49 kasus, aids pekanbaru, seorang meninggal

49 Kasus Aids Pekanbaru Seorang Meninggal



Pekanbaru (Antarariau.com) - Penderita penyakit HIV di Pekanbaru periode Januari-Juni 2014 tercatat sebanyak 80 orang, sedangkan terjangkit Aids sebanyak 49 orang dan seorang lainnya meninggal dunia akibat diserang oleh virus yang melemahkan daya tahan tubuh manusia itu.

"Data tersebut dieproleh berdasarkan tes darah yang dilakukan oleh Puskesmas secara sukarela kepada pasien. Bagi penderita yang mengidap HIV dan Aids terus dianjurkan agar rajin meminum obat anti retroviral untuk mengurangi perkembangan virus yang berbahaya itu," kata Kepala Bidang Pengendalian Kesehatan Pemerintah Kota Pekanbaru, Gustiyanti SKM, M.Kes, di Pekanbaru, Selasa.

Menurut Gustiyanti, yang didampingi Kasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Awida RoseSKM, MKes, mengatakan kasus ini ibarat fenomena gunung es karena yang terlaporkan hanya sedikit saja sedangkan yang belum terungkap mungkin akan lebih banyak lagi.

Banyak pasien penderita HIV dan terserang Aids malu untuk memeriksakan kesehatan diri mereka sehingga pihak puskesmas lebih cenderung melakukan imbauan sebab dengan deteksi secara dini diyakini akan bisa menekan perkembangan virus tersebut.

"Virus HIV dan Aids bisa dikurangi jika penderita rajin meminum obat, sedangkan obat tersebut bisa diperoleh di Puskesmas secara gratis," katanya.

Ia menyebutkan, pada tahun 2013 kasus HIV tercatat sebanyak 133 orang dan Aids 69. Kasus ini diprediksi akan naik secara signifikan untuk sepanjang 2014 terkait separuh tahun saja sudah mencapai 80 HIV dan Aids 49 penderita.

Sedangkan pada tahun 2012 justru tercatat 77 kasus HIV dan 49 kasus Aids, atau turun dibandingkan dengan kasus yang sama pada tahun 2011 yang tercatat sebanyak 124 HIV dan 63 Aids.

Berdasarkan jenis kelamin untuk kasus HIV/Aids tahun 2014 adalah laki-laki sebanyak 57 kasus untuk HIV dan 37 kasus Aids. Jenis kelamin perempuan sebanyak 23 HIV dan 12 Aids.

Untuk jenis pekerjaan tercatat seorang petani penderita Aids , pelajar satu orang Aids dan dua orang HIV, seorang buruh kasar menderita Aids, dan seorang lainnya HIV. PNS seorang terjangkit Aids, dan seorang lainnya HIV. Pekerjaan sopir dan tukang ojek seorang tercatat menderita Aids, dan dua orang lainnya HIV. Napi 2 orang Aids dan 6 orang lainnya HIV.

Untuk TNI Polri, security sebanyak dua orang, pengangguran sebanyak 5 penderita Aids, dan 9 HIV. Ibu rumah tangga sebanyak satu orang Aids, dan 9 HIV. Wiraswasta sebanyak 16 orang Aids, dan HIV 15 orang, penjaja sex 7 orang terjangkit Aids dan 10 HIV. Selain itu swasta 13 Aids dan 25 lainnya HIV.

Kasus ini menyerang usia produktif mulai dari usia 5 tahun-14 tahun, 15-19 tahun, 20-24 tahun, 25-49 tahun dan usia 50 tahun.

Sedangkan gejala gejala pada fase pertama melalui tes darah dinyatakan positif terserang HIV ini sudah makin jelas pada fase kedua muncul pada 2-10 tahun ditandai dengan pembengkakan kelenjer getah bening di belakang telinga. Untuk fase ketiga munculnya keringat yang berlebihan pada malam hari, diare terus menerus, flu yang tidak sembuh-sembuh, pembengkakan getah kelenjer bening, nafsu makan berkurang.

Lebih parahnya pada fase keempat terjadi infeksi kulit, paru-paru, infeksi pada usus, kanker otak. Pada fase lima terjadinya kanker kulit khas pada penderita Aids, infeksi otak yangmengakibatkan terjadinya kekacauan mental , kelumpuhan, infeksi kulit atau selaput lendir, infeksi usus akan mengakibatkan diarea selama berminggu-minggu.

"Untuk menghindari terjangkit dari HIV/Aids, pencegahan bisa dilakukan yakni tidak melakukan seks bebas, setia pada pasangan, dan jauhi narkoba. Pembekalan agama pada anak usia dini perlu ditanamkan di rumah tangga agar mereka kelak tidak mudah terpengaruh pergaulan negatif," katanya.