BNPB: 114 "Hotspot" Terdeteksi Di Riau

id , bnpb 114, hotspot terdeteksi, di riau

  BNPB: 114 "Hotspot" Terdeteksi Di Riau

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyatakan jumlah titik panas atau "hotspot" di Provinsi Riau terus meningkat dan kini sudah mencapai 114 titik seiring makin pekatnya polusi asap kebakaran lahan dan hutan.

"Dua daerah di Riau positif diselimuti asap kebakaran, yakni Kota Pekanbaru dan Kabupaten Pelalawan dengan jarak pandang menurun tinggal satu kilometer," kata Kepala Divisi Data dan Informasi BNPB, Agus Wibowo, ketika dihubungi Antara dari Pekanbaru, Selasa.

Ia mengatakan data terkini dari satelit Terra dan Aqua berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru pada hari ini pukul 05.00 WIB menunjukan ada 267 "hotspot" di wilayah Sumatera, 114 titik di antaranya berada di Riau. Titik panas tersebar di sembilan kabupaten/kota di Riau, dan jumlahnya naik dibandingkan pada Senin (15/9) yang mencapai 51 titik.

Titik panas paling banyak terdeteksi di Kabupaten Pelalawan sebanyak 38 titik, diikuti Kabupaten Indragiri Hulu 21 titik, serta Indragiri Hilir dan Kuantan Singingi masing-masing 16 titik.

Kemudian titik panas juga terdeteksi di Kabupaten Kampar sebanyak 13 titik, Bengkalis ada lima titik, Rokan Hilir dan Siak masing-masing dua titik, dan Kepulauan Meranti ada satu titik.

"Tingkat kepercayaan atau keakuratan data di atas 70 persen menunjukan sebanyak 45 berupa titik api," katanya.

Ia mengatakan cuaca di Riau pada umumnya cerah hingga berawan dengan diselimuti kabut asap. Meski begitu, potensi hujan masih ada dengan intensitas ringan dan bersifat lokal.

"Potensi hujan dengan intensitas ringan dan bersifat lokal diperkirakan terjadi pada malam dan dini hari di wilayah Riau bagian utara dan barat," ujarnya.

Berdasarkan pantauan di lapangan, sejumlah warga di Kota Pekanbaru mulai terlihat banyak yang mengenakan masker di luar ruangan akibat asap kebakaran lahan dan hutan makin pekat menyelimuti kota tersebut.